Mohon tunggu...
Jeffrey Wibisono
Jeffrey Wibisono Mohon Tunggu... -

Praktisi perhotelan dan pariwisata di Bali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selesai

11 Februari 2014   13:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:56 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

by Jeffrey Wibisono V.

Seperti dipaksa kau berlalu
Waktu telah memintamu
Wujud yang musnah
Ditabur
Menghilang jauh
Tak mungkin kembali kurengkuh
Meninggalkan penggalan cerita lukisan kenangan
Dalam hampa kau tetap bersinar
Memenuhi ruang jiwaku
Menjawab tanya yang belum selesai
Begitu banyak yang telah kau tanam
Begitu banyak yang telah kutuai
Begitu banyak yang telah kau berikan
Begitu banyak yang telah kudermakan
Namun
Aku hanyalah sebutir padi diantara hamparan sawah ladangmu
Aku sama sekali tak sebanding dengan karyamu

Kini
Sambil menunggu waktuku rebahkan raga
Akan kukucurkan peluh yang menjelma jadi untaian butiran permata
Bersinar bagai bintang dilangit malam
Lelah akan jadi indah
Menghentak waktu
Meniti tangga menatap terik mentari
Persembahan untukmu
Yang telah memberikan duniaku

Bali, 09 February 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun