Mohon tunggu...
Jeffrey Wibisono
Jeffrey Wibisono Mohon Tunggu... -

Praktisi perhotelan dan pariwisata di Bali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rumah Jahanam

24 Desember 2012   06:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:07 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

By Jeffrey Wibisono V



Disini aku dilahirkan

Disini pula aku dihancurkan

Disini aku menjadi seperti ibuku

Disini aku menjadi seperti ayahku

Menempuh hidup

Dalam penderitaan

Penuh dosa

Nista dan cerca

Penjara menjadi rumah singgahku

Ibuku peminta-minta

Dia membawaku untuk menghiba

Ayahku penjudi sejati mabuk adalah kepuasannya

Kolor warisannya

Tanpa mengerti apa maksudnya

Dari kecil aku didera

Hidup adalah meminta derma

Harus memaksa

Satu kakiku melangkah mau pergi

Ingin menghirup udara bebas di luar sana

Rantai menarik sebelah kaki

Untuk membuatku kembali

Karena semua memandang curiga

Aku akan tetap disini

Menjadi jahanam

Sebagai jati diri

Di rumah ini

Bali, 24 December 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun