Mohon tunggu...
Jeffrey Wibisono
Jeffrey Wibisono Mohon Tunggu... -

Praktisi perhotelan dan pariwisata di Bali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ijinkan Aku Men-delete Namamu

11 November 2012   03:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:38 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

By Jeffrey Wibisono V.

Tidak banyak alasan ketika aku memutuskan untuk menyimpan

nomer handphonemu

alamat emailmu

profile facebookmu

juga messenger chatmu

Sekarang setelah sekian lama tersimpan

Banyak alasanku untuk men-delete namamu

Mungkin berkesan meng-ada-ada

Tetapi untuk membenarkan diri sendiri

Aku bisa mengatakan

Kamu adalah salah satu non-aktif profile

Kamu adalah one-way communication friend

hanya aku yang menghubungimu

tetapi kamu hanya kalau ada perlunya saja mengontakku

Kamu adalah orang yang pernah singgah dihatiku

Sudah tidak perlu lagi untuk dihubungi

Dan tidak perlu mencari tahu tentangmu

Kamu adalah orang yang tidak worthed untuk dipertahankan didalam record-ku

Karena kelakuanmu minus bikin aku sakit hati

Kamu sudah tiada, lenyap bersama hembusan angin

Kamu adalah orang yang sekedar kenalcukup dengan “say hi and bye”

Datamu sudah tidak up to date dan delivery mail error.

Gampangnya bisa dikatakan alasannya adalah

“sudah ndak perlu berhubungan dan ndak ada hubungan lagi lah!”

Dari beberapa alasan itu apa perlunya lagi menyimpan namamu?

Daripada menuh-menuhi daftar kontak

Kemudian memudahkan aku untuk search yang masih aktif

Itulah salah satu cara yang harus aku tempuh

Dengan men-delete namamu

Ijinkan aku melakukannya

Walau tanpa ijinpun tetap aku laksanakan sih sebenarnya

Sudah menjadi tidak penting lagi menyimpan nomer handphone, alamat email juga profil facebookmu

Ndak guna-lah pokoknya namamu ada di-record-ku

Kalau suatu saat kita cross our path lagi

Yaaaaa… let’s see lah

Bali 11 November 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun