Mohon tunggu...
Jeffrey Wibisono
Jeffrey Wibisono Mohon Tunggu... -

Praktisi perhotelan dan pariwisata di Bali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selama Darah Masih Mengalir

22 September 2014   14:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:58 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidupku

Kini saatnya

Aku harus memutuskan untuk pergi

Melangkah menjauh merangkai jutaan kata-kata ke depan

Memahami situasi kekinian

Tanpa niatan balik menyakiti

Ada rasa jengah

Ada rasa khawatir

Ada rasa kehilangan

Tetapi

Ketika tidak ada lagi alasan untuk bertahan

Saat itulah kaki-kaki ini melaju pasti

Menghidupkan impian yang hidup

Mewujudkannya

Dalam hitungan Detik Menit Jam

Dalam hitungan Hari Bulan Tahun

Bersama aliran darah di tubuhku

Selama darah mengalir di tubuhku

Cintaku

Apa kabar cinta?

Bagaimana mungkin dibilang begitu mudah

Tidak mungkin pula dibilang selalu indah

Saat ini semua cintaku terbang melayang bermain di awang-awang

Pernah mencintai

Pernah dicintai

Pernah saling mencintai

Gejolak hati

Datang dan pergi silih berganti

Masih ada cinta kasih di dalam helaan nafasku

Selama darah masih mengalir di tubuhku

Dukaku

Perjalananmu bersamaku adalah sepanjang usiaku

Begitu banyak rahasiadan cukup menjadi masa lalu

Biarlah tidak usah diungkap

Biarlah tersimpan di benak

Biarlah keluar mengalir bersama air mata kemudian hilang terhapus jemari tangan yang mengusapnya

Biarlah lenyap bersama hembusan nafas diantara helaannya yang tak berwujud tak berwarna

Duka adalah palu gadaku

Duka adalah pembentukku

Duka adalah pelajaran hidupku

Duka adalah sumber kekuatanku

Duka adalah geliat gelinjang hariku

Selama darah masih mengalir di tubuhku

Hidupku

Sepanjang aliran darahku seumur hidupku

Aku telah mendapatkan banyak kepercayaan

Aku telah menjalani banyak kebahagiaan

Aku telah banyak melakukan kesalahan

Aku telah mengalami berjuta kekecewaan

Aku pernah remuk redam

Aku selalu menyimak pelajaran dari semua itu

Selama darah masih mengalir di tubuhku

Bali, 24 September 2014

By Jeffrey Wibisono V.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun