Mohon tunggu...
Jeffry Sandria
Jeffry Sandria Mohon Tunggu... -

Kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Vania Larissa vs Whulandary Herman

7 November 2013   19:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:28 1817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Panitia Miss World 2013 seakan di buat kewalahan dengan prilaku para ormas yang menolak dilangsungkannya final miss worl 2013 yang di laksanakan di sentul bogor. Padahal panitia telah mempersiapakan semua ini jauh jauh hari dan telah menjamain bahwa acara berkelas internasional ini akan mengikuti budaya ketimuran. Selain itu acara ini akan sarat sekali dengan budaya Indonesia. Hal tersebut dapat di lihat dari banyaknya desainer Indonesia yang di daulat untuk menciptakan sebuah hasil karya yang akan di pakai di acara tersebut.

Selain itu banyak sekali kebudayaan kebudayaan yang akan di tampilkan seperti tari kipas, lagu-lagu dareah, music daerah, dll. Acara tersebut akan dilihat oleh lebih dari 2 miliar pasang mata, sehingga tidak heran setelah acara tersebut,dapat di pastikan Indonesia akan di kenal oleh negara-negara lain, terlebih oleh negara negara yang jauh dari Indonesia.

Walaupun begitu, beberapa ormas tetap berpendirian bahwa ajang tersebut sama sekali tidak sejalan dengan adat ketimuran yang sangat menjunjung tinggi nilai kesopanan. Demo penolakan pun serentak di lakukan diberbagai daerah seperti Jawa Barat, Jakarta, Yogyakarta,dll. Tidak hanya secara langsung , pro dan kontra pun terjadi di dunia maya. Antar masyarakan saling beradu opini tentang ajang kecantikan bertaraf internasional tersebut.

Terlepas dari hal tersebut akhirnya final miss wordl 2013 dapat di laksanakan dengan sukses, walaupun banyak hambatan hambata yang terjadi menjelang malam penting itu. Indonesia yang diwakiliVania Larisa dapat memberikan persembahan terbaik dengan menjuarai top talent, walaupun belum mendapatkan mahkota kecantikan ratu sejagat itu.

Disisi lain salah satu putrid kebanggaan Indonesia yaitu Whulandary Herman sedang mengikuti ajang serupa yaitu Miss Universe 2013 yang diadakan di Moskow, Rusia. Uni panggilannya tampil mengagumkan di beberapa event yang di selenggarakan bahkan mendapat pujian pujian dari beberapa juri. Dia pun di jagokan sebagai putri terbaik dari benua Asia, bersaing dengan Malaysia, Thailand dan Filifina.

Putri-putri Indonesia tersebut dapat menunjukan bahwa mereka dapat bersaing dengan putri-putri lainnya di seluruh dunia. Hanya saja terdapat perbedaan dukungan dari kedua putri kebanggan Indonesia tersebut.

Whulandary Herman belum pernah mendapatkan kecaman serius dari berbagai ormas yang ada di Indonesia. Padahal ajang Miss Universe yang diikutinya mengadakan sesi bikini di salah satu acaranya. Berbeda dengan ajang yang di ikuti Vania Larissa yang mengganti baju bikini dengan sarung bali. Hal tersebut sangat dapat di lihat ketika Vania Larissa mendapat tentangan-tentangan hebat dari beberapa masyarakat, Berbeda dengan Whulandary yang justru mendapat dukungan tanpa adanya demo besar-besran di masyarakat.

Hal tersebut mungkin akan sangat di pertanyakan di mata dunia, mengingat ajang yang di tolak hebat oleh beberapa ormas ternyata lebih sopan di bandingkan ajang yang sepertinya di terima baik oleh ormas-ormas terkait.

Walaupun pro-kontra terjadi di masyarakat, Kita sebagai bangsa Indonesa patut mendukung para duta bangsa yang berkompetisi di berbagai ajang ineternasional. Ajang tersebut tidak aka menghapus ciri adat ketimuran kita ,tetapi ajang tersebut akan mengenalkan berbagai kecantikan yang dimiliki oleh budaya timur pada umumya dan budaya Indonesia khususnya.

Ayo kita dukung para duta bangsa, khususya wahulandary herman yang sedang mengikuti ajang Miss Universe 2013 dan menjadi salah satu kontestan favorit. Kalau bukan bangsa Indonesia siapa lagi yang akan mendukung mereka?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun