[caption id="attachment_331585" align="aligncenter" width="500" caption="sumber ilustrasi: hatford.edu"][/caption]
Jika kita melihat di bungkus rokok ada kalimat “merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin” rasanya sudah biasa ya. Padahal tahukah Anda maksud tulisan itu? Ya! Itu merupakan kalimat HIMBAUAN dan PEMBERITAHUAN kalau merokok itu bisa menyebabkan berbagai penyakit tersebut. Namun bagaimana hasilnya?
Menurut data yang saya dapat dari website tembakau internasional, tercatat bahwa Indonesia merupakan negara dengan angka perokok laki-laki terbanyak di dunia. Tecatat pada tahun 2012, 2 dari 3 laki-laki di Indonesia atau sekitar 67% adalah perokok aktif. Dan disebutkan juga bahwa harga rokok yang sangat murah di Indonesia menjadi faktor utama penyebab tingginya konsumen rokok. Lalu apa gunanya kalimat himbauan tersebut? Hanya sebagai pajangan? Benarkah merokok dapat menyebabkan beberapa penyakit tersebut? Supaya lebih memahami mari kita membahas salah satu penyakit yang disebut-sebut di bungkus rokok kita, terutama KANKER PARU
Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular disebabkan karena pertumbuhan sel abnormal di dalam tubuh. Menurut data WHO tahun 2012, tercatat sebanyak 8,2 juta orang di dunia meninggal akibat kanker, sekitar 1,59 juta diantaranya meninggal karena kanker paru, kanker paru menempati posisi pertama menurut WHO dengan jumlah kematian terbanyak. CDC juga mencatat angka kejadian kanker paru di Amerika pada tahun 2010 mencapai 201.144 orang dengan 158.248 diantaranya berakhir dengan kematian. Bagaimana dengan Indonesia? Menurut Word Health Ranking tahun 2011, Indonesia menempati ranking ke 58 dari 192 negara yang tercatat memiliki angka insiden kanker paru terbanyak di dunia dengan jumlah kematian akibat kanker paru sebanyak 35.185 orang atau sekitar 2,47%.
Kanker paru terjadi karena iritasi berulang bahan karsinogenik (penyebab keganasan sel) pada saluran napas mulai dari trakea sampai paru. Hal ini menyebabkan fungsi pertumbuhan sel menjadi tidak terkontrol/abnormal. Pada normalnya sel tubuh memiliki mekanisme otomatis dalam regenerasi sel, namun pada penyakit ini, mekanisme itu tidak berjalan dengan semestinya. Perlu diketahui bahwa sel kanker ini dapat menyebar ke organ tubuh lainnya (metastase), jadi jangan heran jika pasien kanker pada stadium lanjut ditemukan kanker tidak hanya pada satu organ tubuh saja.
Lalu apa saja faktor resiko penyebab kanker paru?
Menurut WHO, penyebab kanker paru terbanyak adalah:
1.Penggunaan TEMBAKAU
2.Obesitas/kegemukan
3.Makanandan gaya hidup tidak sehat
4.Kurangnya aktivitas fisik
5.Alkohol ,dll
Ya! Menurut WHO faktor resiko utama penyebab kanker paru adalah tembakau. Menurut studi tentang hubungan tembakau dan kanker paru, sekitar 80-90% kanker paru disebabkan karena merokok. Seorang yang merokok 1-2 bungkus per hari memiliki peluang terkena kanker paru 42x lebih besar. Sialnya para perokok pasif ( orang yang tidak merokok tapi ikut menghirup asap dari perokok aktif) juga memiliki resiko 1,5-2x terkena kanker paru. (Harrish Patel, Catherine Gwilt, 2008) Jadi bisa disimpulkan kalau rokok merupakan faktor utama penyebab kanker paru dan bahkan ORANG YANG TIDAK MEROKOK JUGA IKUT RUGI.
Kenapa rokok bisa menyebabkan kanker paru?
Supaya lebih menarik saya mengutip dari website produk rokok ternama di Indonesia tentang kandungan rokok yang diproduksi. Dalam web tersebut dijelaskan bahwa rokok memiliki kandungna zat aditif dan karsinogenik yang tidak baik untuk tubuh kita. Mereka menuliskan itu dengan jelas dan terang. Memang benar, rokok memiliki kandungan produk berbahaya kurang lebih 4800 macam seperti tar, nikotin, CO, dan NO. Ada pula bahan-bahan karsinogenik seperti fenol, aldehid, polonium, Ni, Cd, Cr, catechol dll ada dalam rokok.
Bagaimana kalau sudah terkena kanker paru?
Kebetulan sekali hari ini saya mendapat kuliah tentang kanker paru. Dosen kami menjelaskan tentang pengalamannya menghadapi kasus kanker paru. Kebanyakan pasien kanker paru datang dengan stadium akhir, beliau menyampaikan bahwa JARANG ada pasien datang saat kanker parunya masih stadium awal. Ini menambah daftar penyebab kematian terbanyak. Selain itu prosedur penanganan kanker paru menurut beliau cukup memprihatinkan. Ketika pasien datang dengan kecurigaan kanker paru, pasien harus menjalani serangkaian tes untuk memastikan diagnosis. Pertama, foto X-ray. Ini merupakan pemeriksaan penunjang yang memang wajib dilakukan dalam kasus kanker paru. Pemeriksaan ini dilakukan guna melihat dimana letak kanker dan memastikan apakah benar ini kanker. Biaya untuk pemeriksaan X-ray dada sekitar 50 sampai 100rb. Belum lagi kalau ternyata perlu pemeriksaan imaging lain seperti CT scan yang harganya sampai 1juta an. Kemudian perlu juga untuk melakukan pemeriksaan bronkoskopi (pemeriksaan dengan memasukkan kamera melalui rongga bronkus untuk mengetahui gambaran lesi dan pengambilan sampel jaringan). Jika ditemukan lesi kanker perifer atau tepi maka untuk menegakkan diagnosis perlu dilakukan pemeriksaan FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy) yaitu metode aspirasi untuk mengambil sampel jaringan paru yang diduga adalah sel kanker dengan memasukkan jarum ukuran 25G. nah belum lagi beberapa modalitas terapi yang harus dijalani oleh pasien kanker paru seperti kemoterapi, bedah, radioterapi atau kombinasi. Menurut beliau obat untuk kemoterapi saat ini sangat mahal, ada yang harganya per tabletnya 800rb yang dikonsumsi seumur hidup dan bahkan ada yang sampai menghabiskan biaya 25 juta sekali terapi. Perlu diperhatikan juga bahwa angka kesembuhan untuk pasien kanker paru pun masih sangat rendah karena mahalnya obat dan belum ditemukannya metode terapi yang sesuai untuk kasus kanker.
Jadi, masihkah anda peduli terhadap kesehatan Anda bahkan orang-orang disekitar Anda?
Sekarang selogan rokok sudah berganti dengan kalimat “ROKOK MEMBUNUHMU”. Itu benar sekali dan saya sangat memahami arti dari kata-kata himbauan itu. Tapi akankah angka konsumen rokok di negara kita akan menurun dengan dibuatnya selogan baru tersebut? Kita lihat saja. Karena sampai saat inipun rokok masih dijual dengan harga yang murah di negara kita.
Semoga bermanfaat..
Oleh: Jeffry Kristiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H