Asma merupakan suatu gangguan sistem pernapasan yang bersifat aku maupun kronis yang sudah tidak asing bagi masyarakat kita. Menurut data WHO pada tahun 2011 dilaporkan sekitar 235 juta orang di dunia mengalami asma. Di Indonesia sendiri kasus asma menurut RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) 2013 dilaporkan angka kejadian asma pada kelompok usia >30 tahun mencapai angka 4,5%. Jadi jika ada 1juta orang di Indonesia, maka terdapat 45.000 orang menderita asma setiap tahunnya.. WOW..
Banyaknya kasus yang dilaporkan membuat kita harus waspada terhadap penyakit ini, apalagi dilaporkan bahwa pada umumnya asma menyerang anak-anak usia sekolah. Bagaimana dengan buah hati kita? Â apakah dia memiliki asma atau tidak? berikut penjelasan asma khususnya pada anak-anak.
Asma merupakan suatu penyakit pernapasan yang menyerang saluran pernapasan bagian bawah yaitu dimulai dari bronkus. Definisi asma menurut KNAA adalahmengi berulang (suara ngik-ngik) dan atau disertai batuk dengan karakteristik yaitu muncul secaraepisodik,cenderung pada malam/dini hari, musiman, setelahaktivitas fisikdan membaik dengan atau tanpapengobatanserta adanya riwayat atopi/alergidari keluarga terdekat.
Perlu diketahui bahwa sistem pernapasan manusia terbagi menjadi pernapasan atas dan pernapasan bawah. Dimulai dari rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Umumnya asma sering menyerang anak-anak dan kemudian setelah dewasa bisa sembuh sendiri. Secara medis gejala asma cukup mudah dikenali yaitu biasa adanya gejala sesak napas, biasa disertai batuk, biasa muncul pada malam-dini hari, bergantung juga aktivitas berat, dan muncul secara episodik.
Proses munculnya gejala asma pada prinsipnya disebabkan karena reaksi antigen dan antibodi ( yang terlalu responsif) di dalam tubuh yang memicu proses  inflamasi. Asma dibagi menjadi 2 kategori yaitu asma intrinsik dan asma ekstrinsik. asma ekstrinsik diperantai oleh reaksi hiperesponsivitas tipe 1 yaitu ketika ada antigen/ alergen yang memicu respon pertahanan tubuh menyebabkan bronkus mengalami penyempitan sehingga udara sulit masuk. Kalau yang intrinsik biasa diperantai oleh proses non imun. Ketika allergen (seperti debu, bulu, kapuk) masuk ke saluran nafas, sistem pertahanan tubuh kita merespon dengan memberikan mediator/ sinyal ke sel radang sehingga sel radang ini memicu proses inflamasi. Inflamasi/peradangan dan sinyal ke syaraf inilah yang menyebabkan bronkus mengalami penyempitan sehingga udara susah masuk menuju paru.
Serangan asma dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan tingkat keparahannya yaitu mild, moderate, severe.
Pada stadium mild/ringan ditandai dengan sedikit susah bernafas, meningkatnya pernafasan sebagai kompensasi dan frekuansi serangan <1x dalam sebulan.
Stadium moderate ditandai dengan sesak nafas, meningkatnya pernafasan, berbicara terpatah-patah dan serangan >1x dalam sebulan.
Stadium severe ditandai dengan anak tidak mampu untuk minum, tidak mampu banyak berbicara, gelisah, frekuensi pernafasan meningkat menjadi 30x/menit dan serangan berlangsung sering.
Perbedaan stadium ini akan mempengaruhi jenis pengobatannya
Jenis obat untuk asma antara lain