Mohon tunggu...
Jeffry Kurniawan
Jeffry Kurniawan Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pecandu Ilmu

Learn history, use history, make history.

Selanjutnya

Tutup

Money

Sejarah Berdirinya Industri Kendang Jimbe (UD Cahaya Timur) di Kota Blitar

24 Agustus 2020   20:39 Diperbarui: 24 Agustus 2020   20:41 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto, https://agtvnews.com

Kendang Jimbe Blitar merupakan produk kerajinan dengan bahan baku dasar kayu mahoni yang dibubut menjadi bentuk kendang ala Afrika. Batangan kayu mahoni besar oleh para pengrajin dibilah menjadi potongan yang disesuaikan ukuran.

Potongan tersebut kemudian masuk dalam proses yang dinamakan pembubutan (dari kata dasar bubut), untuk dibentuk menjadi kendang. Dari proses pembubutan kendang yang masih berbentuk mentah kemudian dihaluskan, disempurnakan dan dipercantik melalui ukir-ukiran yang eksotik.

Kendang Sentul atau Kendang Jimbe pun telah memiliki bentuk yang menarik. Pada bagian akhir kendang kemudian di plitur dan dicat sesuai dengan karakter yang diinginkan.

 Kendang Jimbe bentuknya unik serta memiliki suara yang nyaring sesuai dengan ukuran dari kendang tersebut. Di Kota Blitar sendiri produk kendang selalu dipakai oleh group kesenian Blank-Blenk maupun Reog.

Menurut Ahwani dalam wawancara yang dilakukan penulis pada tahun 2014 kerajinan bubut kayu di Blitar dimulai sejak 1880, yang dirintis oleh Mbah Toirono. Dengan peralatan dan kemampuan terbatas, Mbah Toirono menyebarkan ilmu membubut kayu pada tetangga dan masyarakat sekitar.

Jenis kerajinan yang diproduksi saat itu hanya tempat sirih, tempat perhiasan dari kayu, dan yoyo. Pemasarannya sekitar markas tentara Belanda di Blitar. Industri kendang Jimbe berawal dari beberapa orang yang sedang merantau ke Bali. Salah satu orang yang pergi ke Bali yaitu Ahwani. kemudian dia bertemu temannya yang dari negara Zimbabwe.

Ahwani dan teman-temannya disuruh membuat kendang. Setelah berhasil membuat kendang kemudian mereka kembali ke Blitar untuk dikembangkan dan diperdagangkan. Kerajinan ini pada awalnya menggunakan tenaga manual, yakni dengan kaki dan peralatan sederhana.

Seiring dengan perkembangan teknologi sekarang lebih banyak dengan menggunakan mesin diesel untuk pengerjaannya. Produk-produk yang dibuat diantaranya ada yang berupa catur, stempel, mainan yoyo, tempat putung rokok, asbak, dll.

Ahwani memulai mendirikan industri ini sekitar tahun 1997 dan bertahan sampai sekarang. Pada tahun 1998 merupakan gencar-gencarnya masyarakat menyukai kendang Jimbe ini.

Pada awalnya usaha yang dilakukan Ahwani bukan hanya membuat saja namun juga menjadi pengepul produksi kendang Jimbe. Seiring berjalannya waktu dan usahanya semakin lancar Ahwani membeli kios di Blitar dan membuka cabang di Bali tepatnya di Gianyar yang masih tetap eksis sampai sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun