Kita berusaha hidup rohani (menjalankan buah-buah roh) namun kita tetap hidup dalam kedagingan seperti melakukan kdrt, cerai, hedon dll.
6. Sibuk bagi Allah tanpa kebersamaan dengan Allah.
Pelayanan tanpa hubungan intim dengan Allah akan menjadi rutinitas dan tidak berdampak bahkan cenderung kering baik pelayanan kita dan diri kita sendiri. Sederhanya kita sering berbicara tentang Tuhan namun kita tidak pernah berbicara dengan Tuhan atau hubungan pribadi dengan Tuhan buruk.
7. Merohanikan konflik.
Kita cenderung menghindari konflik tanpa ada penyelesaian sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kita akan cepat jatuh dalam hal kepahitan terhadap orang lain. Jadi apapun permasalahan (konflik) kita harus segera diselesaikan dengan baik dan diwaktu yang tepat.
8. Menutupi Kehancuran, Kelemahan, dan Kegagalan.
Kita berusaha menjadi paling sempurna (orang lain) sehingga apapun yang kita kerjakan harus yang terbaik dan hal ini membuat kita mudah mengalami stres dan depresi.Â
Dari hal ini kita bisa belajar bahwa kita bukanlah manusia yang sempurna dan apabila kita salah atau gagal ya kita hadapi itu, segera bangkit dan memperbaiki semua. Jadi jangan takut gagal atau takut dianggap lemah. Lebih baik menjadi diri sendiri dan selalu berusaha memperbaiki diri daripada hidup berpura-pura sempurna.
9. Hidup tanpa batasan
Kita selalu menerima atau sulit menolak ajakan, tawaran bahkan perintah orang lain padahal kita sudah overload dan hasilnya tidak memuaskan. Oleh sebab itu kita harus sadar akan kapasitas diri sehingga jangan memaksakan diri apabila itu diluar kemampuan atau kapasitas kita.
10. Menghakimi perjalanan rohani orang lain.