Mohon tunggu...
Jeffry Liawnardo
Jeffry Liawnardo Mohon Tunggu... -

Work hard, play hard. Love 'til ur fullness and lol. Cherish for everyday and be grateful. That's our life !

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Etiskah Bila Perusahaan Memberi Pekerjaan Tambahan di Luar Job Description Kita?

11 April 2019   14:47 Diperbarui: 21 April 2021   16:35 2320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jobdesc pekerjaan di perusahaan. | Dokumentasi pribadi

Kita sering beranggapan bahwa kita bekerja kepada perusahaan dengan bayaran yang telah disepakati untuk menyelesaikan job desc yang diberikan. Sehingga saat menerima pekerjaan tambahan di luar job desc tersebut, kita merasa enggan karena hal tersebut tidak sesuai dengan kesepakatan awal atau dengan kata lain kita tidak dibayar untuk pekerjaan tambahan tersebut. 

Namun pekerjaan tambahan tersebut akhirnya kita kerjakan karena tidak enak hati, ketakutan kepada atasan kita ataupun takut akan jeleknya persepsi orang lain terhadap kita. Kemudian kita mempertanyakan profesionalitas dari atasan yang telah memberikan pekerjaan tambahan.

Hal ini selalu menjadi dilema bagi setiap pekerja khususnya teman-teman fresh graduated, begitu pula dengan saya saat pertama kali bekerja. Saya merupakan alumni dari SMK K. Immanuel 1 Pontianak, yang mana merupakan sekolah kejuruan. 

Saya mengambil jurusan Akuntansi di sekolah tersebut dengan harapan bahwa saya dapat memperoleh pekerjaan kantoran setelah menamatkan persekolahan. Setelah menyelesaikan Ujian Akhir Sekolah & Ujian Akhir Nasional, saya langsung melamar dan diterima pada salah satu perusahaan otomotif besar di Pontianak.

Karena saya melakukan praktik kerja lapangan (magang) di perusahaan ini, saya sudah tidak canggung terhadap pegawai disini. Namun saya tetap menempatkan diri sebagai junior ketika berhadapan dengan siapapun, saya berusaha untuk hormat dan bersikap sopan santun seperti yang diajarkan oleh orang tua dan guru saya. Saya percaya bahwa menerima senioritas adalah merupakan bagian dari etika profesi. 

Senioritas ada dikarenakan orang lain lebih dahulu bekerja dan memiliki pemahaman atau pengalaman lebih terhadap pekerjaan, sehingga sudah patutnya kita yang baru untuk respect. Senioritas ini tentu bukan hal yang patut digunakan dalam artian negatif juga seperti memperlakukan junior dengan semena-mena, namun dalam prinsip-prinsip yang positif.

Saya diberikan tanggung jawab untuk pekerjaan admin di kantor tersebut, dan setelah beberapa lama pekerjaan tambahan lain juga diberikan. Setelah itu job description yang diberikan di awal menjadi tidak jelas lagi. 

Hal tersebut karena selain mengerjakan pekerjaan admin, saya juga diminta untuk mengerjakan beberapa pekerjaan tambahan di antaranya mem-backup pekerjaan teman-teman yang berhalangan hadir. 

Baca Juga: Balada Karyawan, Ketika Diberi Tambahan Pekerjaan Tidak Sesuai JobDesc Tanpa Sebuah Reward

Saya bersedia mengerjakan semua itu karena anggapan saya bahwa semua orang memiliki hak cuti atau sakit, demikian juga dengan saya. Suatu saat saya mungkin tidak dapat masuk dan pekerjaan saya juga memerlukan backup dari teman-teman. Saya juga diajarkan dari sekolah bahwa kita tidak boleh perhitungan dalam bekerja apalagi kali pertama dalam bekerja.

Karena kesediaan saya dalam mengerjakan semua tugas yang diberikan tersebut, saya hampir jarang memiliki waktu yang luang pada saat jam kerja. Saya memperoleh kesempatan lebih banyak untuk belajar hal-hal lain dari pekerjaan tambahan yang diberikan. Dan karena junioritas saya, teman-teman lain juga tidak segan untuk meminta bantuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun