Mohon tunggu...
Jeffrey LH
Jeffrey LH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sriwijaya

Hobi saya adalah bermain game dan berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Opini Pribadi Evaluasi Program Pemanfaatan Sampah Rumah Tangga Menjadi Eco-Enzyme

9 Oktober 2023   20:46 Diperbarui: 9 Oktober 2023   20:51 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Evaluasi Program adalah proses pencarian informasi, penemuan informasi dan penetapan informasi yang dipaparkan secara sistematis tentang perencanaan, nilai, tujuan, manfaat, efektivitas dan kesesuain sesuatu dengan kriteria dan tujuan yang telah ditetapkan.

Eco enzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa sampah organik, gula, dan air. Cairan Eco-enzyme ini berwarna coklat gelap dan memiliki aroma asam/segar yang kuat. Adapun manfaat dari eco enzyme sendiri adalah berdasarkan kegunaannya, dimana eco enzyme dapat dimanfaatkan sebagai pembersih serba guna, sebagai pupuk tanaman, sebagai pengusir berbagai hama tanaman dan sebagai pelestari lingkungan sekitar dimana eco enzyme dapat menetralisir berbagai polutan yang mencemari lingkungan sekitar. Eco enzyme yang ada bersumber dari penggunaan berbagai bahan baku organik seperti halnya buah-buahan dan sayur sayuran.

Permasalahan sampah di Indonesia antara lain semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat, kurangnya tempat sebagai pembuangan sampah, sampah sebagai tempat berkembang dan sarang dari serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, dan udara, menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan. Sesuai PP No.81 Tahun 2012, sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga namun tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Indonesia menghasilkan 30,91 juta ton sampah pada 2021. Jumlah tersebut turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 32,30 juta ton. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), 40,92% sampah di Indonesia berasal dari aktivitas rumah tangga. Sampah Organik adalah barang/bahan yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar (Chandra,2006).

Peraturan Rumah Tangga No. 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Dalam mengelola limbah atau sampah rumah tangga, yang terjadi seperti mengurangi tingkat kepedulian dari lingkungan rumah tangga itu sendiri, mengurangi tempat-tempat pembuangan sampah, serta meningkatkan penegakan hukum terhadap para pelanggarnya.

Desa Tanjung Seteko Griya Makmur Jaya 3 RT 11, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir. Desa Tanjung Seteko 26,6 Km persegi serta memiliki 5 dusun dan 11 RT. Adapun jumlah penduduk di Desa tanjung Seteko 4.663 jiwa, yang rinciannya sebagai berikut: 2378 laki-laki dan 2285 perempuan, dengan jumlah KK sebanyak 1561 KK.

Pekerjaan setiap kepala keluarga di masyarakat Desa Tanjung Seteko Griya Makmur Jaya 3 RT 11 ini bersifat heterogen akan tetapi yang paling banyak antara lain bertani dan berkebun, pekerjaan lainnya yaitu seperti wirausaha, PNS, dan lain-lain. Kegiatan warga di desa ini cukup baik serta mulai dari Pak Kades, Pak RT & perangkat lainnya, dan para warga desa menyambut kedatangan kami dengan ramah.

Kebersihan lingkungan di Desa Tanjung Seteko Griya Makmur Jaya 3 RT 11 masih kurang, tempat sampah/kontainer sampah sudah tersedia namun kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Masyarakat Desa ini masih banyak yang membuang sampah tidak pada tempatnya bahkan mereka membuang sampah itu disekitaran kontainer sampah itu sendiri bukan di dalamnya.

Kesimpulan dari opini evaluasi ini  Eco enzim dapat di manfaatkan menjadi berbagai kegunaan salah satunya adalah pupuk tanaman, pengusir hama dan untuk melestarikan lingkungan hasil dari pelatihan ini ibu-ibu masyarakat di desa seketo kabupaten Ogan Ilir Palembang. Ibu rumah tangga disini sudah dapat memanfaatkan limbah organik menjadi suatu produk yang lebih bermanfaat. Adapun tahapan inovasi yang dilakukan dilakukan, yaitu tahapan pengetahuan, persuasi, pengambilan keputusan, dan implementasi. Model Evaluasi yang digunakan adalah dengan menggunakan model CIPP.

DOKUMENTASI:

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun