Mohon tunggu...
Jeffrey Baghaswanta
Jeffrey Baghaswanta Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya sedang belajar menulis dengan dimulainya pembuatan artikel pertama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pasar Rakyat Maulid Nabi 1446-H "SIDOBUDOYO 2" di Alun-alun Sidoarjo: Kebangkitan Seni Budaya dan UMKM

21 September 2024   20:23 Diperbarui: 21 September 2024   20:28 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Dokumentasi Pribadi

Sidoarjo, 21 September 2024 -- Pasar Rakyat Maulid Nabi 1446 H yang bertajuk "Sidobudoyo 2" telah resmi digelar di Alun-Alun Sidoarjo. Acara ini berhasil menarik perhatian masyarakat, terutama karena tema yang diusung, yakni Bakti NU untuk Seni Budaya Nusantara, sekaligus sebagai wadah bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sidoarjo untuk memperkenalkan produk mereka. Sebelum acara SidoBudoyo pengurus LESBUMI puasa tirakat. Sebagai usaha melestarikan tradisi para kiai-kiai NU zaman dulu ketika punya hajat.

Akhmad Anis Fahmi Ketua LESBUMI PCNU Sidoarjo menjelaskan bahwa acara ini bukan hanya untuk memfasilitasi UMKM, tetapi juga sebagai upaya untuk membangkitkan kembali tradisi Maulid Nabi yang dulu menjadi ciri khas Sidoarjo. "Dulu, pada masa Bupati Win dan pendahulunya, Maulidan di Alun-Alun Sidoarjo ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Namun, acara itu sempat tidak diselenggarakan lagi, sehingga kami coba membangkitkannya kembali bersamaan dengan kegiatan seni dan budaya dan untuk biaya sewanya bervariasi dimulai dari 700-800 ribuan" katanya.

Acara yang berlangsung selama seminggu ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan seni budaya, tetapi juga menyuguhkan berbagai perlombaan serta pagelaran seni yang melibatkan seniman lokal. Dengan adanya acara ini, UMKM yang tergabung mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan penjualan mereka.

Salah satu pedagang yang berpartisipasi mengaku mengalami peningkatan penjualan yang signifikan dibandingkan berjualan di tempat biasa. "Sangat berpengaruh, Mas. Jualan di sini lebih ramai, terutama pada malam hari. Pembeli paling ramai datang di waktu tersebut," ujar seorang pedagang.

Namun, tidak hanya keuntungan yang didapatkan, para pedagang juga harus membayar biaya sewa tempat yang cukup besar. "Biaya sewa tempat dan listrik sekitar Rp 1,4 juta sampai Rp 1,5 juta selama seminggu hingga acara selesai. Tapi untuk listrik sudah termasuk dalam biaya sewa," tambahnya.

Dengan keberhasilan Sidobudoyo 2, harapan besar muncul agar acara serupa dapat terus diadakan secara rutin. Tidak hanya menghidupkan kembali tradisi Maulid Nabi, tetapi juga sebagai bentuk dukungan terhadap keberlangsungan seni budaya lokal dan pertumbuhan ekonomi bagi UMKM di Sidoarjo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun