Mohon tunggu...
Jeff Malayu
Jeff Malayu Mohon Tunggu... Penulis - Seorang Penulis

Manusia, makan nasi. 🗿

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berpikir Bertindak Layaknya Seorang Pria

9 Februari 2024   06:06 Diperbarui: 9 Februari 2024   06:19 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pukul atau dipukul (Dokpri, Jeff Vs Rahmat).

Munafik jika seorang pria tidak menginginkan bentuk tubuh yang maskulin/atletis. Pada dasarnya, pria tercipta untuk melindungi keluarga dan mencari makan dengan mengandalkan fisik. Pria dengan fisik yang lemah tentunya akan menambah beban bagi perempuan ataupun pria lainnya, oleh sebab itu seorang pria diwajibkan untuk menjadi kuat dan menyampingkan kehendaknya sendiri demi kepentingan yang lain (keluarga/masyarakat). 

Bangsa barat perlahan menyebar ideologi menyimpang ditujukan pada pria untuk melakukan hal yang tak sepantasnya dilakukan oleh seorang pria. Seorang pria tidak masalah untuk menjadi lemah, kemayu atau bahkan berdandan layaknya seorang wanita. Semua itu disebarkan atas nama cinta. Cinta yang murni, bahkan melebihi cinta kasih seorang Ibu.

Kaum menyimpang (sumber: Thetab.com)
Kaum menyimpang (sumber: Thetab.com)

Indonesia, spesifiknya Jawa barat sudah banyak jumlah kaum yang seperti ini dan mereka terang-terangan menampakkan ideologi tersebut dalam lingkungan sosial. Kaum yang tidak alami dan menyimpang dari kodratnya, merusak moral anak-anak dan melemahkan pertahanan negara. Bagaimana mungkin mampu melindungi orang lain jika tak mampu mempertahankan kodrat diri. Kaum yang naif dan tidak memikirkan masa depan.

Kemungkinan, bangsa barat menyebarkan ideologi ini, agar mereka mudah menjalankan penjajahan. Setiap acara TV, film bioskop, mereka tayangkan hal demikian untuk memulai aksi propoganda. Kemudian, ketika bangsa asing yang ditargetkan mulai tergauli oleh ideologi tersebut, mereka memulai penyerangan yang mudah karena kaum pria dibunuh dengan singkat karena mereka lemah, tangan mereka yang berlemak dan tiada otot tidak mampu menodongkan senjata dan tak mampu mengangkut segala peralatan perang, walaupun jumlah populasi pria dinegara itu banyak namun hanya sedikit pria yang bergabung dengan militer dan yang sedikit itu pun kualitasnya dibawah rata-rata oleh sebab itu ideologi ini lebih berbahaya ketimbang mereka terang-terangan menjatuhkan bom nuklir.

Hal yang seperti ini akan menjadi kekalahan paling konyol dan pelecehan terhebat dalam suatu negara. Bayangkan jikalau semua itu bakal terjadi dan kita tau betapa hebatnya pertahanan militer bangsa barat.

Pria adalah pondasi negara, jika pria lemah maka lemah pula negara. Seorang pria adalah hal yang paling dibutuhkan di dunia ini. Mau anda kaya, miskin, tetap saja anda yang terlahir sebagai laki-laki harus bertindak dan berpikir layaknya seorang pria.

Sekian. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun