Mohon tunggu...
Jeff Malayu
Jeff Malayu Mohon Tunggu... Penulis - Seorang Penulis

Manusia, makan nasi. 🗿

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Siapakah Sumber Bencana, Alam atau Manusia?

22 Januari 2024   06:03 Diperbarui: 22 Januari 2024   06:41 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Editan Pribadi | Gambar dari Detik, Pinterest/trees2money.com, dan mitchellalgus.com)

Bendungan adalah penampung air yang dibangun oleh manusia. Guna untuk mengatur dan membatasi aliran sungai, pada saat musim kemarau tiba. Dibangun untuk mengendali banjir, namun apakah dinding penahan air ini mampu bertahan tanpa ada kerusakan? 

Mustahil bagi manusia mampu menandingi alam sebagai pelindung ekosistem karena secara sejarah manusialah sumber bencana bagi ekosistem dan menciptakan segala ide dengan alam sebagai kambing hitamnya. 

Berikut beberapa bendungan yang pembangunannya justru menjadi musibah dan memakan korban jiwa, antara lain:

1. Bendungan Santo Franciscus, USA (600 orang tewas).

2. Bendungan The Vajont, Italia (2000 orang tewas).

3. Bendungan Libya (20.000 orang tewas).

4. Bendungan Sempor, Indonesia (127 orang tewas)

5. Bendungan Gintung, Indonesia (99 orang tewas).

Kesimpulan

Hutan tidak perlu kita lindungi karena sejatinya hutanlah yang melindungi ekosistem kehidupan. Manusia diciptakan akal dan keliru dalam pemanfaatannya. Sebagus apapun dan setinggi apapun sebuah bangunan yang diciptakan oleh manusia, tiada satu pun yang mampu menandingi keindahan alam. 

Lihatlah bagaimana takjubnya orang asing (luar negeri) ketika memandang alam negeri kita dengan mata telanjang. Dengan kesuburan tanah dan berbagai hasil alam, berbondong-bondong pula mereka datang kemari untuk alasan yang beragam. Gelap mata pula mereka menguasai dan mengekploitasi hasil dari tanah air kita. Betapa bodohnya pribumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun