Mohon tunggu...
Jeff Malayu
Jeff Malayu Mohon Tunggu... Penulis - Seorang Penulis

Manusia, makan nasi. 🗿

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Banjir dan Ancaman Lain bagi Warga Jambi

8 Januari 2024   18:16 Diperbarui: 8 Januari 2024   18:18 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Jeff Malayu

Banjir yang tak kunjung reda selama beberapa pekan ini. Debit air terus mengalami peningkatan di sekitar Pasar Jambi. Setiap hari terjadi Hujan dengan durasi yang sangat lama bahkan seharian. 

Untuk saat ini tidak ada genangan di bagian kota, yang terkena dampak banjir adalah bagian terdekat Sungai Batang Hari. Namun dengan turunnya Hujan dan ditambah pemangkasan Hutan yang mengakibatkan tanah bagian hulu tidak mampu meresap air dengan baik, potensi banjir bisa terus meningkat, pastinya air dengan segera menggenangi Kota dan dampak tersebut akan menambah angka kemiskinan.

Seperti yang terjadi Desember tahun 2003, dimana banjir menggenangi kota dan roda ekonomi pun berhenti untuk sementara waktu. Beruntungnya di tahun tersebut tidak ada yang namanya Pasar Online, maka dengan cepatnya Pasar kembali pulih dan transaksi jual beli dapat dilaksanakan kembali. 

Bagaimana jika, kejadian di tahun 2003 kembali menerpa di masa kini? Apakah pemerintah mampu mengontrol dan meyakinkan masyarakat untuk tetap tenang? Apakah kestabilan pangan mampu disalurkan secara baik dan tidak adanya tebang pilih? Keraguan masyarakat kepada pemerintah adalah hal yang lumrah, tidak heran sebagian warga sudah tidak mempedulikan aturan-aturan yang berlaku. 

Inflasi dan potensi membahayakan lainnya seperti meningkatnya populasi nyamuk, juga semakin terasa. Warga jambi harus waspada, lingkungan yang lembab adalah tempat yang tepat bagi virus/parasit, dan segala penyakit baru.

Sekian. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun