Mohon tunggu...
Jeff Sinaga
Jeff Sinaga Mohon Tunggu... Guru - Suka menulis, olahraga dan berpikir

pendidik, ju-jitsan, learn to stay humble and live to give good impact. :-) follow twitter: @Jef7naga

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Rex, Riwayat Kelinci Berbulu Halus nan Elegan

24 Oktober 2016   16:12 Diperbarui: 24 Oktober 2016   16:42 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: flickr.com/ukmgaleri

Rex merupakan salah satu kelinci dengan bulu terbaik dan terhalus setelah jenis Angora (personal opinion). Sepulang dari PPL di Berastagi aku memutuskan untuk membeli 2 ekor anak kelinci jenis Rex di rumah ternak kelinci berastagi. Kala itu aku cuma bawa uang 50ribu dan kebetulan salah satu peternak (sinurat) adalah kenalan kami karena sering bertandang ke posko.

Mungkin beliau tau kalau aku sangat-sangat ingin jenis kelinci tersebut makanya dikasih walau mungkin agak berat melepasnya. Karena pengakuan beliau untuk seekor anakan saja harganya bisa 2x lipat dari uang saya pada saat itu. 

Konon lagi 2 ekor anakan atau sepasang indukan diharga pasaran saat sekarang? bisa mencapai ratusan ribu rupiah per ekor. Selang beberapa detik teman di sebelahku juga mencoba menawar jenis lain dengan harga serupa namun tak lagi diberi oleh si peternak.

Sepasang anak kelinci tersebut ku bawa pulang ke medan berkotak indomie. Banyak juga yg bilang kalau kelinci jenis Rex tidak akan mampu bertahan di daerah tropis karena bulunya yg tebal seperti baldu atau boneka halus. Aku diamkan beberapa malam kelinci tersebut di kos untuk kemudian melakukan perjalanan jauh lagi ke kota seberang.

Itu bukan kali pertama aku memelihara kelinci. Kelinci pertamaku jenis Australian Red Eye/New Zealand juga pernah beranak pinak selama aku duduk di bangku sekolah. Kelinci jenis ini sangat sehat dan gemuk karena pakannya rutin diberi tiap hari. Kandangnya pun sengaja aku modifikasi bertingkat dua dan bertangga supaya lebih leluasa bergerak. 

Sering kali mereka kegirangan saat diberi wortel yang merupakan makanan kesukaannya. Sangkin girangnya, wortel masih di mulut tapi mereka sudah melakukan sprint dari kandang lantai satu ke lantai dua dan begitu seterusnya sampai kelelahan. Hanya saja sangat disayangkan berkembangnya mereka beriring dengan berkembangnya satpam-satpam di rumah, akibatnya populasi mereka berkurang satu per satu.

Namun tidak begitu dengan Rex, mereka tidak berkurang satu per satu. Kelinci elegan yang disangsikan hidup di tanah tropis itu ternyata beranak pinak juga. Anaknya lucu-lucu dan begitu mungil, coba tengok sesekali video anak kelinci di youtube pasti sangat menggemaskan. Rex berkembang biak ddengan baik karena makanan sayur mayurnya tercukupi dengan baik oleh si bapak karena masa kuliahku tak memungkinkan untuk memperhatikannya secara intensif. Kandangnya juga jauh lebih besar dan tak pernah berniat melarikan diri meski sering kali pintu kandang terbuka dengan lebarnya.

Akhirnya beberapa minggu setelah anak-anak Rex besar dan mulai beranak untuk periode berikutnya, si bapak mulai menyerah. "Kasihan kelincimu ini makin banyak tapi gak ada nanti yang kasih makan", kata si bapak melalui telepon. Padahal aku punya adik laki-laki, tapi sepertinya dia lebih suka bermalas-malasan di depan tivi daripada mengembangkan bakat lain yang lebih berguna. "Tapi itu jenis Rex pak, itu salah satu kelinci terbaik yang pernah ada", tegasku sekali lagi. 

Panjang lebar diskusi itu akhirnya aku relakan si Rex dan keluarganya di jual ke orang lain yang memang sudah diincar dan mungkin sangat tergiur olehnya. Karna aku tau persis belum ada jenis kelinci seperti itu di kota kami yg mungil itu pada waktu itu. Mungkin si pembeli juga sudah selalu mendesak-desak si bapak untuk memberi kelinci terbaikku itu dilepas. Akhirnya Rex terjual ratusan ribu rupiah untuk sepasang indukan, dua ekor anakan besar dan empat ekor adiknya yg mungil-mungil.

Dalam hati apalah daya, aku pun jauh di rantau orang. Seandainya dekat takkan ku biarkan Rex terjual. Mungkin saja si Rex dan keluarganya sudah terurus dgn baik dan beranak-pinak sangat banyak dalam kurun waktu 7 tahun ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun