Mohon tunggu...
Jeff Sinaga
Jeff Sinaga Mohon Tunggu... Guru - Suka menulis, olahraga dan berpikir

pendidik, ju-jitsan, learn to stay humble and live to give good impact. :-) follow twitter: @Jef7naga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Playboy Itu Nyata dan Berbahaya

10 Juni 2013   19:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:14 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Playboy, a man devoted to the pursuit of pleasure. Beberapa daerah mengindikasikannya sebagai bandot, adapula yang mengatakan parbellak, sebagian lagi mendefinisikannya sebagai PK a.k.a penjahat kelamin. Anyway, apapun definisi tiap orang atau daerah terhadap kata playboy, sepertinya memiliki makna yang sama yakni berkonotasi buruk.

Gelar playboy tidak didapat dalam jenjang pendidikan formal. Sebab tidak ada namanya Sekolah Tinggi Ilmu Playboy, atau Institute Playboy Indonesia, lagi Universitas Negeri Playboy, tidak ada sama sekali. Jika ada, wah gawat, mengindikasikan bahwa jaman memang edan. Gelar tersebut tak diperoleh, namun disematkan. Juga para playboy terdapat dimana saja. Di dunia pendidikan seperti sekolah, kampus, instansi, kantor dan lingkungan, mereka berkeliaran.

Banyak dari mereka gak sadar kalau sudah bergelar playboy, ya karna keasikannya mempermainkan hati para wanita. Bahkan sebagian ada yang bangga karna merasa gelar tersebut mewakili prestise hidupnya. Yang lebih parahnya lagi ada aja wanita yang selalu mau masuk dalam kubangan playboy tadi. Ilustrasinya seperti kerbau jantan yang lagi berkubang, dikelilingi kerbau-kerbau betina sambil menikmati spa lumpur di siang hari yang hangat. Para betina malah berlomba menarik perhatian si jantan dengan berbagai cara agar perhatiaanya hanya kepada dia seorang.

Atau ilustrasinya seperti kerumunan kelinci. Terdapat beberapa jantan, para jantan akan bersaing apapun untuk mendapat perhatian betina. Sekali masuk perangkap, maka si betina yang satu ditinggal untuk menyenangkan si betina yang lain. Lucunya, para betina-betina kelinci tersebut sadar dipermainkan, namun apalah daya tangan tak sampai untuk menampar si jantan. Sementara hasrat masih ingin selalu bersama.

Bisa dipahami jika betina-betina pada ilustrasi di atas harus rela dipermainkan cintanya atau dimadu oleh si jantan. Alasannya tetap klasik, karena para betina tersebut sudah dicekokin ajaran jika perbandingan jantan dan betina jaman sekarang udah jauhhhh bangettt, 5 banding 1 cinnnn. Mau gak mau, biar kebagian jatah yah...pasrah aja jika dipermainkan atau diselingkuhi a.k.a dimadu. Itu tadi sekelumit kisah playboy ala kerbau dan kelinci yang nota bene hewan. Bagaimana dengan dunia nyata manusia...? well, gak jauh beda mungkin.

Saya punya beberapa teman playboy, sepupu juga ada, bahkan temannya teman pun ada yang memang playboy. Mereka ini memang sudah “kecanduan”, para pecinta wanita yang tak puas gonta-ganti pasangan. Senjatanya juga masih klasik...untaian kata, rayuan dan iklan kebaikan. Meski klasik, namun dari kisah mereka, sudah banyak yang termakan godaan dan rayuan. Akibatnya...? apess, alias hubungan gak ada yang serius, mungkin bagi si wanita adalah sebuah kekecewaan mendalam. Apalagi hampir semua teman playboy tersebut mainnya nyosor aja, tes sana-sini, bosan..tinggalin.

Pengalaman pribadi, sudah entah beberapa kali saya ingatkan teman-teman cewek dan kenalan cewek yang masih dedek-dedek supaya bijak dalam bergaul. Sedikit banyak diberitahu tipikal dan ciri khas para playboy tersebut, namun banyak jugalah yang masih terjebak dan terjatuh. Bahkan sampai artikel ini saya tulis, masih ada rekan kerja yang sudah saya ingatkan tentang pria yang mendekatinya, yang juga adalah teman saya supaya berhati-hati, eh malah hubungan dilanjutin. Yo wes..tugas saya sekedar ingatin doank, semoga langgeng.

Ada pepatah bijak mengatakan, “wanita lemah di pendengaran, pria lemah di penglihatan”, itulah sebabnya banyak wanita yang tak tahan dengan cumbu rayu dan godaan, sementara pria bakalan melotot jika ada cewek cantik lalu dari hadapannya. Semua itu normal, tergantung keputusan respon berikutnya..hehehehehe.

Well, i’m not the perfect guy, just want to share this litle thing. Mengingatkan para wanita untuk tetap bijak bergaul. Playboy itu ada dan cukup berbahaya, karena kesan yang mereka tinggalkan dominan sekali buruknya daripada baiknya. Darimana saya tau? Dari kisah mereka sendiri yang dengan bangga menceritakan ke-playboy-an mereka, juga dari kisah kekecewaan beberapa teman cewek lainnya. Playboy memiliki pandangan mata yang tajam akan mangsanya. Tingkatannya pun banyak, mulai yang amatiran, kelas menengah bahkan yang profesional. Mereka akan melakukan segala macam cara untuk mendapatkan kesenangannya terhadap wanita yang akan menjadi korbannya. Mulai dari bujuk rayu, tampang sayu-sayu, iklan kebaikan, sampai si cewek jatuh ke pangkuan mereka. Tujuan utama para playboy tersebut tetap berorientasi pada kesenangan, hasrat dan akhirnya mengancam keperawanan para gadis yang mungkin adalah kamu, saudari kita, anak gadis kita, kerabat kita bahkan teman cewek kita.

Waspadalah...dan jangan terjebak. :) mereka itu ada dan nyata, bahkan sebagian besar adalah teman-teman saya. Do some good activities, never worried about your mate, ‘cuz the right mate comes to the right one, even the perfect one. So be wise. (wthsn,100613)

India's Ocean

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun