Pointer: Kain Ulos Batak Toba sebagai kekayaan budaya yang berpotensi mendorong pariwisata Toba.
- Prof. Uli Kozok, Ahli Budaya Batak, University of Hawaii.
Pointer: Keunikan budaya Batak dan pengaruh komunikasi budaya dalam menyatukan masyarakat dan pariwisata Toba.
- Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pointer: Pelestarian budaya lokal dan pengaruhnya terhadap beragam sektor khususnya pariwisata.
- Santhi Serad, Praktisi Kuliner Indonesia.
Pointer: Ragam kuliner Batak sebagai daya tarik potensi dan faktor pengembangan pariwisata Toba.
- Viky Sianipar, Musisi.
Pointer: Melihat keunikan Toba melalui daya tarik kekayaan budaya khususnya musik lokal.
Konferensi Internasional ini juga dihadiri oleh para undangan dari berbagai latar belakang seperti para tokoh masyarakat, pejabat Dinas Pariwisata Provinsi dan Kab/Kota, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan Kab/Kota, Asosiasi Usaha Pariwisata (ASITA, PHRI, GIPI, dll).
Para pelaku wisata, budayawan, seniman, LSM, komunitas gerakan akar rumput pemberdayaan masyarakat, akademisi, mahasiswa, dan media massa.
Selain peserta yang hadir di tempat, Konferensi Internasional ini juga dihadiri oleh peserta daring dari seluruh dunia karena acaranya bersifat hybrid yakni perpaduan antara offline dan online yang dimoderatori oleh Peneliti Litbang Kompas, Arita Nugraheni.
Awal Acara
Acara konferensi internasional dimulai dengan menyanyikan lagu nasional, Indonesia Raya, disusul dengan pembacaan doa dan suguhan video The Heartbeat of Toba.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan beberapa pidato dan kata sambutan dari Menko Kemaritiman dan Investasi, anggota Komisi X DPR RI, Gubernur Sumut (mewakili), Direktur UNESCO Jakarta, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan.