Aku tersentak, terdiam, terpaku
Sesaat setelah kata itu terucap
Impianku mulai goyah
Sadarku tertegun seolah lama bermimpi indah
Aku sadar kata takkan terucap tanpa rasa
Rasa dengan makna yang mungkin bagimu tak sama
Hayalmu tinggi dan harapanmu berbeda
Sementara nyatanya masih merajut asa
Aku tak pernah tau apa yang ada dalam pikiranmu
Seperti sebuah misteri yang hanya terungkap oleh waktu
Denganmu hanya mampu lewati apa yang ada di depanku
Aku juga bukan yang Maha Memahami lagi Maha Melihat
Hanya seorang biasa yang belajar memahami rasa yang luar biasa
“tak apa” kataku, bila memang begitu
Tak pernah sebersit pun tuk halangi bahagiamu
“trima kasih” ucapku, kau telah ingatkanku
Tak pernah terpikir sedikitpun akan mendengar kata-kata itu
Bagimu selama ribuan jam yang terlewati
Mungkin mampu memudarkan cerita tentang kita
Mungkin memang aku kurang sempurna
Atau parasku kurang elok
Atau perangaiku kurang memikat
Atau hatiku juga kurang baik untukmu
Hingga membuatmu menyesal mengenalku
Naif memang bercermin dari semua kata-kata itu
Berharap sesuatu indah, namun kau berbeda
Impian mungil sederhana yang indah kelak mungkin ku bangun
Namun...ha.ha.ha.ha.ha.ha.ha
Terlalu indah mimpi itu sehingga membuatku candu
Enggan untuk melirik kenyataan
Hingga saat kau menyadarkanku
“padahal baru kemaren untuk kesekian kalinya aku serukan doa tentangmu”, bisikku dalam hati
Tentang rasa ini, tentang kita dan impian masa depan
Menyayangimu, menjagamu, melindungimu dan membahagiakanmu
Kesederhanaan harapan untukmu
Namun bila kau menyesal
Tak mengapa buatku
Aku takkan merapuh
Tak pula merana terpaku
Tak pantas bagiku menjadi pecundang
Bila kau masih menyesal, baik bagimu
Mungkin bukan aku dihatimu
Walau bagiku kau melekat dihatiku
Aku takkan menyesal
Sebab ku yakin dalam hati ini
Mencintaimu bukan suatu kesalahan untuk disesali
Meskipun tertalu banyak kesalahan demi kesalahan dariku
Kesalahan-kesalahan yang mendewasakanku untuk tulus mencintaimu
Pun segala yang terbaik tetap untukmu
Selama nafas dan raga masih hidup
Selama api ini masih menyala untukmu
Karena bagiku, dirimu adalah satu dari sekian anugerah terindah dalam hidupku
Namun bila kau masih saja tetap menyesal mencintaiku
Aku bersyukur untuk setiap waktumu
Doaku selalu untukmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H