Hidup spt kita ketahui, tdk terdiri dari satu rupa saja, misalnya penuh kesedihan saja, atau penuh dgn kegembiraan saja. Keduanya datang silih berganti. Bener kan? Kalau masa senang, itu tidak usah dibahas, semua orang dgn mudah menjalani atau melewatinya. Waktu sungguh terasa cepat sekali berlalu ketika yg datang adalah masa2 senang. Bisa tertawa dgn lepas dan bebas. Satu2nya masalah yg sering muncul cuma satu: lupa bersukur.
Nah yg selalu sulit adalah menikmati masa2 sulit. . Ketika masa ini datang, waktu jadi terasa berhenti, jadi lambatttttttttttttt sekali. Manusia seringkali berharap masa2 sulit itu segera berlalu. Entah sekedar berharap, atau berusaha dgn sekuat tenaga utk melewatinya. Agama mengajarkan, dibalik kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya itu sudah sangat sering sy jumpai. Baik dalam hal2 kecil maupun hal2 yg besar. Sy pernah jadi pekerja kasaran, ataupun pernah jadi pengangguran yg luntang lantung mencari kerja. Masa2 sulit itu pasti berlalu, spt kata lagu badai pasti berlalu. Masalahnya, mampukah kita bertahan sampai badai itu berlalu? hahahaha.... nah itu yg harus diupayakan. Jangan sampai sebelum badai itu berlalu, kita sudah keburu modar.
Dari pengalaman hidup sy, sy menyimpulkan bahwa masa2 sulit pun harus dinikmati, dan disukuri. Kenapa? krn masa2 sulitpun bagian dari kehidupan. Dan kehidupan itu terlalu indah utk dibuat terburu2 utk dilewati. Ingat filmnya Adam Sandlers yg menemukan remote yg bisa meng-skip forward hidupnya? ketika masa2 sulit tiba, dia skip forward terus menerus, dan tahu2 sudah menjelang masa akhir kehidupannya. Cilaka kan? Artinya, masa2 sulit pun memiliki hikmahnya sendiri. Tidak usah berdoa pada Tuhan utk membuat waktu segera berlalu. Itu doa yg salah. Berdoalah agar Tuhan memberimu kekuatan utk menanggung apapun yg diberikanNya. Berdoalah agar Tuhan membuatmu menjadi manusia yg semakin tangguh dan bijak.
Nah, entrepreneur, sangat akrab dgn masa sulit dan masa senang yg datang silih berganti. Kehilangan pelanggan, pengeluaran yg membengkak, hal2 berjalan tdk sesuai rencana, omset turun, salah bikin keputusan, ditipu orang, dst itu sudah biasa terjadi. Maksud sy, itu contoh masa2 sulit yg biasa terjadi. Tentu jangan dibiasakan hal2 spt itu terjadi, itu namanya kebodohan hahahaha..... Sy pernah ditipu pada awal2 usaha dulu. Tdk tanggung2, sekitar seratus juta sendiri (lupa nilai nominalnya scr tepat yg pasti nilainya pada waktu ya cukup lumayan utk ukuran pemula). Waduh kelengar saya waktu itu. Tapi tidak apa, saya ikhlaskan saja, tidak sy bawa ke polisi. Sy jadikan pemacu utk berusaha lebih keras, spy duit yg hilang itu jadi tidak terasa nilainya. Dan alhamdulillah, uang yg hilang diganti berlipat2 dalam waktu yg sangat singkat, jauh lebih banyak. Usaha jadi jauh lebih maju. Kapan2 sy cerita detailnya ttg kasus yg satu ini.
Kadang2 sy berpikir, ternyata sy sendiri seringkali baru sadar bahwa masa2 yg sy lewati itu adalah masa2 sulit, justru ketika masa2 itu telah lewat. Dan ketika telah lewat, masa2 itu menjadi terasa indah. Adanya keindahan masa2 gembira sesungguhnya baru ada ketika kita juga pernah melewati masa2 sulit. Adakalanya masa2 sulit itu hilang dgn sendirinya bersama waktu. Adakalanya kita harus fight dgn sangat keras agar bisa melewatinya. Yah begitulah hidup, semuanya utk dinikmati dan disukuri.
#edisi normal#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H