Sahabat..saya seorang muslim dan sudah terlahir sebagai muslim juga, karena alm ayah adalah seorang muslim....setiap bulan Desember tiba... setiap Natal datang entalah saya merasakan suanana keharuan tersendiri yang menyelinap dihati saya . Saya mempunyai tiga saudara dan semua ketiga saudara saya juga seorang muslim sejak lahir.Saya ingat betul alm ayah kami adalah orang yang sangat keras dan terkenal sangat disipilin dalam mendidik kami sebagai anaknya, apalagi soal ibadah, beliau selalu mencontohkan kepada kami untuk selalu rajin sholat dimasjid, kalaupun tidak kami lakukan di masjid, alm ayah selalu memimpin kami untuk berjamah di rumah. Alm ayah kadang sampai menghukum kami jika kami malas untuk menjalankan sholat...apalagi diwaktu subuh, biasanya beliau dengan senjata sapu lidinya cara untuk membangunkan kami diwaktu pagi, agar kami tak ketinggalan untuk sholat Subuh...dan siapa yang selalu ada, dengan kasih sayang melayani dengan sabar dan telaten kemalasan kami untuk menjalankan ibadah sholat...my Ibunda... Ibunda saya sosok orang yang sangat lembut, halus...dan sangat sabar sekali, kami sering menyebutnya sebagai Ibu Putri Salju...sangking karena beliau tidak pernah marah atau berkata kasar pada kami, bahkan para tetangga kamipun bilang Ibu "orang yang tak punya darah"... ( hihihihihi...sebutan untuk orang yang sangat lembut tak pernah marah), sangat jauh dengan karakter Alm ayah. Ibunda sering menjadi juru selamat bagi kami, jika Alm ayah sedang marah pada kami...tapi yang saya ingat, kenapa dulu sewaktu kami sholat berjamah Ibu tak pernah ikut serta menemani kami dan anehnya alm Ayah juga tak pernah memaksa ibu untuk menjalankan sholat lima waktunya, beda dengan kami.  Pada saat bulan Ramadhan tiba Ibu anehnya juga menemani puasa kami, tapi beliau tak pernah pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat tarawih, beliau selalu setia menunggu kedatangan kami dari masjid...Ibu selalu memeluk kami sepulang dari masjid...senang, bangga pada anaknya . Oh ya...ada sesuatu kegiatan yang selalu Ibu khususkan setiap Minggu di hari sore, Ibu selalu berdandan rapi dan pergi diantar alm ayah bonceng naik motornya...dengan membawa sebuah buku kecil...samar-samar saya ingat dan kalung salib rosarionya beliau kenakan. Sahabat...ada sesuatu yang istimewa yang Ibu lakukan setiap bulan Desember, saya ingat itu setiap natal tiba...kok kami juga serasa merayakan hari Natal, karena pada hari itu dirumah kami ada masakan yang istimewa dan ada kue-kue yang sepertinya disiapkan khusus oleh Ibu untuk kami nikamati, sama persis disaat lebaran tiba... kami ingat kami sangat gembira saja merayakan semua itu dan ada lagi yang saya ingat...ada pohon keciiiill sekali ditaruh diatas lemari sama Ibu dengan hiasan sangat sederhana, saya ingat ada kapas-kapanya, ada bola -bola lampunya...pohon Natal tepatnya setelah saya agak besar dan mulai mengetahuinya. Ibu sangat menikmati sekali suasana malam Natal itu bersama kami dan kami semua dapat merasakan kehangatan dan keharuan hati Ibu kami saat itu. Sahabat..., waktu itu saya duduk di SMA kelas satu, sewaktu Alm ayah kami menjemput kami ke sekolah untuk diajak pulang sebelum jam usai pelajaran, kata Ayah Ibu kami sakit...alm Ayah sangat sedih kami lihat saat itu, karena jarang kami melihat ayah menangis...ibu jatuh pingsan dan tak sadarkan diri dikantor tempat beliau bekerja, kami semua saat itu sangat ketakutan sekali karena ternyata selama 3 hari ibu tak pernah sadarkan diri...dan yang saya ingat alm ayah selalu setia menjaga Ibu, pagi-siang-malam...tanpa keluhan sambil membaca Qur-annya setiap waktu disisi ranjang Ibu dirumah sakit...betapa Alm Ayah sangat mencintai Ibunda kami...Alhamdulillah setelah satu bulan penuh dirawat, Ibunda kami sembuh dan sehat lagi dan yang paling aneh dan menggembirakan ada sesuatu yang baru dari sikap Ibunda kami...Ibunda kami kok mengerjakan sholat...Ibunda kami sholat juga berjamaah dengan kami....ah sungguh suka citanya saya saat itu, karena saya tak lagi sendiri kalau di Masjid dibarisan shaft wanita...karena ada Ibu yang menemani saya, seperti anak-anak lainnya. Ibunda kami malah sangat rajin sekali untuk pergi ke Masjid mungkin hanya waktu Zdhuhur saja tak beliau lakukan, karena ia belum pulang dari kerjanya...Dan alhamdulillah, alm Ayah sebelum meninggalkan kami juga sempat mengajak Ibunda untuk pergi ke tanah suci... Sahabat...walaupun berbeda keyakinan, alangkah indah dan damai jika kita mau saling berbagi dengan tulus kasih sayang, pengertian dan kehangatan kita pada sesama...pada semua keluarga dan sahabat-sahabat kita.., semoga yang simpel ini bermanfaat. Hari ini ....tulisan ini pertama yang membacanya adalah ibunda saya...dan saya mendapatkan pelukan dari beliau siang ini....Ibunda kami yang terkasih... [caption id="" align="aligncenter" width="304" caption="Selamat Natal untuk semua sahabat terkasih "][/caption] Sumber Gambar: http://images.paraorkut.com/img/katrix1/Feliz_Natal_1125064238_37.gif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H