Mohon tunggu...
Jeanne Francoise
Jeanne Francoise Mohon Tunggu... Dosen - Woman of Conference

Woman of Conference

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjadi Narasumber Diskusi Buku "Sapiens" dari Prof. Yuval Noah Harari

10 Oktober 2018   00:53 Diperbarui: 10 Oktober 2018   01:23 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata Pengantar Untuk Percakapan Buku "Sapiens" (Edisi Bahasa Indonesia) Karangan Prof. Yuval Noah Harari, Rabu, 22 Agustus 2018 Pukul 17:00 WIB di Jalan Guntur No.49

"ANALISIS MODERNISME TERHADAP BUKU SAPIENS DARI PROF. YUVAL NOAH HARARI"

Jeanne Francoise

Universitas Pertahanan

jeanne.francoise@idu.ac.id


Di dalam pandangan Barat, akal dan logika adalah tumpuan utama manusia dalam bertindak dan berperilaku, sebab memori, kapasitas, skill, dan intuisi manusia berasal dari celebral utama yang menggerakkan organ, sehingga manusia bisa bernapas, berkembangbiak, mempertahankan diri, berpolitik, bermain, tidur, dan aktivitas-aktivitas lainnya. Kesadaran manusia sebagai spesies unggul yang mampu bertahan hingga kini telah digagas jauh sebelum teori evolusi ditemukan. Manusia kemudian mampu mengembangkan kemampuannya dalam kehidupan, berkomunitas, membentuk koalisi, serta menyerang koalisi lainnya. Disinilah manusia merasa sebagai insan intelektual yang mampu mengendalikan dunia. Bahkan Louis XIV mengatakan "L'tat c'est moi".


Kompleksnya permasalahan manusia membuat manusia kemudian memikirkan solusi dengan lebih mendalam dan berefek meluas untuk mengatasi permasalahan yang kerapkali timbul, seperti misalnya perang, kemiskinan, kelaparan, ketidakadilan, dan lain sebagainya. Timbullah peran negara yang mensyaratkan adanya tanah, pengikut, dan kesepakatan atau sistem sosial. Kesepakatan ini dapat direfleksikan ke dalam berbagai macam bentuk, namun uang dan pajak adalah dua unsur yang paling dominan hingga kini.


Alat tukar yang sah tersebut menjadi salah satu penentu alam bawah sadar di dalam celebral utama yang mampu menyingkirkan isi hati dan mengubah suasana batin. Prioritas uang dan pajak kemudian menjadi penentu politik yang pada akhirnya diterima secara perlahan oleh paradigma di Timur Jauh dan Timur Dekat, lalu diterima secara umum di negara-negara Asia, padahal pionir ide pencetakan uang kertas pertama adalah negara Tiongkok.


Di dalam buku "Sapiens", Prof. Yuval Noah Harari, kendali manusia berdasarkan akal dan logika tersebut dibahas lebih mendalam lagi serta mengkaitkan perkembangan kemampuan akal dan logika dengan adanya suatau gagasan bahwa manusia adalah penguasa alam semesta, pencipta segala hal, dan satu-satunya insan yang mampu membawa kiamat pada bumi.


[Naskah tidak lengkap. Full naskah dapat dimintakan langsung kepada Penulis]


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun