Pada pertemuan kali ini kami  mahasiswa Pertukaran Pelajar yang bersal dari berbagai Provinsi di berikan kesempatan untuk berkunjung ke Kampung Belajar Tanoker Ledekombo, Kabupaten Jember, di mana kampung ini adalah sebuah komoditas dan sanggar yang melestasikan semi, budaya dan permainan tradisonal anak, sampai sekarang Tanoker sudah sangat terkenal dikalangan Internasional, sanggar ini di asuh oleh Bapak Suporharjo dan Ibu Cicik, mereka bukan hanya mengembangkan budaya melainkan membantu meningkatkan perekonomian desa tersebut.
  Kami di sambut dengan sangat meriah, kami juga di berikan jaan nur (daun kelapa muda yang di bentuk menyerupai mahkota) sebagsi kami sebagai pengunjung ke desa tersebut merupakan cahaya yang akan menerangi seluruh pelosok nusantara. Dimana setelah kami mengenal desa tanoker harapannya kami akan membawa perubahan untuk desa tersebut terutama untuk anak anak desa tersebut, kami juga di berikan the hangat ,  Kemudian kami di ajak masuk ke dalam gedung dimana kami saling mengenal antar satu dengan yang lain serta kami berdiskusi.
     Di sana kami mendapatkan banyak hal yang membuat kami bersemangat dalam mengembangkan budaya di desa kami, banyak hal yang sudah di lalui baik positif maupun negative bukan menjadi satu sandungan untuk mengembangkan desa Tanoker ini, latar belakang anak anak di desa ini adalah anak yang di tinggalkan orang tuanya dan kemudian di ajar dan di asuh oleh pendiri desa Tanoker.
     Anak-anak di tanoker mereka berkumpul dan bermain bersama pada tiap hari minggu, kegiatan yang dilakukan adalah belajar berhitung, Bahasa Inggris, belajar masak dan bermain Enggrang. Hingga saat ini enggrang sudah sampai ke festival nasional, pada hari hari besar anak anak di undang untuk mengisi acara dengan Tarian Enggrang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H