Mohon tunggu...
Ben Juneadelle
Ben Juneadelle Mohon Tunggu... lainnya -

''sedang belajar menulis...!!!''

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semut Dan Kerikil

10 Januari 2014   19:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:56 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kita ini seperti sekumpulan semut yang berjalan rapi iring beriringan tujuan kita satu. mecari gula, mencari madu, mencari apa saja asal manistapi kita tahu segala yang manis-manis itu tertutup kokoh disana kita tak mungkin bisa berada dalam bukit gula atau kolam madu yang tertutup kokoh dalam stoples dan botol itu.

paling paling yang kita dapat hanya lah sisa dari gelas-gelas kopi atau susu atau teh yang sudah tandas tinggal ampas itu. itu lah kita kawan kecil mungil tak berdaya, itu lah kita kawan kerap tertindis dan terlindas
itu lah kita kawan kawanan yang tak pernah di perhitungkan kawanan yang terkucil dan terbuang dan tak di anggap

kita ini juga seperti kerikil tercecer terinjak-injak terbuang dan terabaikan tapi kta tahu kita punya mimpi yang sama tanpa kerikil-kerikil yang menyatutak akan ada fondasi yang kokoh dan kuat....

kita lah dasar penopang, yang harusnya mampu merobohkan gedung-gendung mewah menjulang itu tanpa kita mereka tak mampu berdiri kokoh kita lah sekumpulan yang terbuang menggumpal menjadi satu....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun