Mohon tunggu...
Abdullah Putra Gandhara
Abdullah Putra Gandhara Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya adalah seorang penggemar kereta yang suka berpergian untuk mencari nuansan baru perkeretaapian.

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY,Mr.Freddy,dan Kereta Apinya ? ? ?

26 Agustus 2011   19:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:26 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada saat saya melihat salah satu berita dari stasiun TV swasta. Saya melihat,seorang warga negara menanyakan tentang perkeretaapian pada saat lebaran kali. Dan lagi-lagi,presiden menyerahkan itu semua kepada menterinya. Akan kah perkeretaapian akan maju?

Coba,kita lihat berita-berita sebelumnya. Mulai dari kelas ekonomi sampai eksekutif tetap saja. Untuk pemesanan tiket harus mengantri,mengantri,dan mengantri. Lalu,untuk apa ada agen tiket kereta api sebagai perantara? Lagi-lagi,karena kurangnya penyuluhan kepada masyarakat dan di kenakan biaya pemesanan yg di katakan cukup mahal. Tetapi,hanya melayani pemesanan untuk kelas eksekutif dan bisnis saja. Bagaimana dengan kelas ekonomi?

Harus memesannya di stasiun yang melayani pemberangkatan kelas ekonomi dan hanya bisa dipesan 3 hari sebelum pemberangkatan dan tentunya sistem pencetakannya sama dengan tiket kelas bisnis dan eksekutif.

Yap,tentu saja menggunakan sistem penomoran tempat duduk tetapi yang membedakan ada tiket bonus 50% dari kapasitas tempat duduk yang artinya tiket berdiri. Namun,untuk lebaran tahun ini untuk kapasitas KA kelas ekonomi di batasi hanya 150 penumpang/gerbong saja yang dapat menumpang kereta ini. 106 penumpang mendapatkan tempat duduk dan sisanya harus berdiri. Belum lagi ketika kita menumpang kereta ini. Terbayangkah penuh sesaknya?

Walaupun tidak sepenuh tahun kemaren. Tetapi tetap saja ricuhnya seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hehe.
Namun dari semua itu,kita harus tetap bangga memiliki kereta api karena kereta api kita sering di tumpangi oleh turis-turis asing walaupun mereka menggunakan KA ekonomi sekalipun dan merasakan sensasinya.
Dan apa jawaban mereka?
"menyenangkan" adalah jawaban mereka pertama.
Walaupun kebagian tiket berdiri. Pemandangannya pun tak kalah menarik.
Namun,bagi kita sendiri.
Apa yang terbenak ketika kita menggunakan kereta api?
Yang saya tak sangka,kepada orang yang sudah mampu.
Punya banyak duit,rumah mewah,dsb. Mereka lebih memilih kendaraan pribadi mereka dibanding menggunakan transportasi umum seperti kereta api.
Dan apa alasan mereka?
Lebih hemat,cepat,dan takut terjadi yang tidak di inginkan seperti anjlok dan lain-lain.
Sedangkan di negara maju?
Pengguna transportasi umum lebih banyak dari pada pengguna kendaraan pribadi.
Dan inilah satu bukti bahwa negara kita masih berkembang walaupun dalam kondisi "pra-lepas landas" dan malah malaysia udah lepas landas duluan.
Tersusul lagi deh kita.
Walau demikian,kita harus tetap bangga dong terhadap bangsa kita ini.

Sekarang masalah rangkaian.
Lagi-lagi masih kurang juga.
Dan kereta tambahan hanya dijalankan pada saat hari libur panjang dan lebaran seperti ini.
Masih ingatkah dengan KA Parahyangan?
Yap,kereta ini di berhentikan dan dilebur menjadi Argo Parahyangan yang sebenarnya bukan kereta argo lagi dengan alasan okupansi kurang.
Terus,okupansi (penumpang)-nya pada kemana?
Lebih memilih jalan tol karena (katanya) lebih cepat,murah,dan ngirit waktu.
Dan akibatnya apa?
MACET dimana-mana.
Dan ini yg dikeluhkan oleh masyarakat kota bandung.
Apakah masih mau bikin macet lagi dengan pembangunan tol trans-jawa ini?
atau merenggut korban jiwa karena melewati tol tersebut yang nantinya akan di bangun itu?
lebih baik,dananya di gunakan untuk memperbaiki sarana dan prasarana perkeretaapian aja deh.
dan memperbaiki jalur Cianjur-Padalarang yang sudah berratus tahun belum di perbaiki.

Nah,keamanan terjamin tidak?
walaupun sudah ada pengamanan security sampai-sampai aparat polisi/TNI ada.
tetap saja,kericuhan,ketidak disiplinan,hingga kejahatan pun masih banyak terjadi.
Eit,jangan heran ketika melihat penumpang yang naik di atap kereta demi pulang ke rumah mereka masing-masing.
kembali lagi ke masalah rangkaian,masih dikatakan kurang.
Terlambat? Sering.
yang saya kaget,ketika saya ingin ke yogya naik KA Pasundan ternyata tepat waktu.
nah,bisnis-eksekutifnya?
kadang-kadang suka telat tetapi tidak di beri hak untuk penumpang.
apalagi sekarang makan dan minuman gratis di tiadakan.
tidak tahu,mengapa demikian.
tetapi,menurut sebagian besar penumpang.
Pelayanan kereta eksekutif sangat buruk walaupun sudah di beri AC dan kenyamanan.
nah,sekarang tanggung  jawab siapa?
ke PT.KAI? takut tak didengar.
permasalah lainnya adalah penumpang gelap alias kambing.
Tak hanya di kereta ekonomi saja,namun bisnis dan eksekutif pun ada.
walaupun jumlahnya sedikit,ya tetap saja melanggar perarturan.
untungnya setiap minggu ada Pemeriksaan Serentak (PS) yang dilakukan oleh pihak PT.KAI untuk menekan jumlah penumpang gelap.
hehe.

Namun,inilah potret perkeretaapian indonesia yang kian hari,kian terlupakan oleh Pemerintah,aparat,maupun masyarakat.
Padahal pada jaman belanda pembuatan jalur ini tidak begitu mudah dan sangat sulit hingga banyak darah yang tumpah ketika jalur kereta api dibangun.

Pertanyaan yang masih terbenak di pengguna kereta api.
Kapan kereta api majunya???

(Disini saya bukannya mengkritik hal-hal yang negatif,tetapi saya memberikan inisiatif bagi siapa saya yang dapat memajukan perkeretaapian indonesia,supaya tidak kalah dengan negara-negara berkembang yang akan maju.
ambil positifnya,buanglah negatifnya)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun