Mohon tunggu...
Julius Caesar
Julius Caesar Mohon Tunggu... -

Pemerhati Politik, Olahraga & Lingkungan. A Retired Banker from the biggest Bank in Indonesia who's now spending the most quality time with beloved family.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bersatu Demi Rakyat

27 Mei 2014   23:12 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:03 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Topik dari tulisan ini terdiri dari tiga suku kata yaitu Bersatu Demi Rakyat. Namun saya ingin membahasnya secara terpisah, yakni Bersatu dan Demi Rakyat.

Dalam artian yang sederhana barangkali dapat dikatakan bahwa bersatu merupakan suatu kesepahaman serta tekad bersama untuk suatu tujuan yang baik untuk kepentingan bersama. Sedangkan yang dimaksudkan dengan Demi Rakyat disini adalah apapun yang dilakukan, semata mata untuk kepentingan rakyat.

Pada kenyataannya, keduanya memiliki makna yang berbeda akan tetapi sama-sama memiliki kesamaan, yaitu sama-sama sulit untuk diwujudkan.

Dalam kondisi seperti sekarang ini yakni menjelang pemilu, kata kata tersebut di atas sering kita dengar bahkan karena seringnya diucapkan akhirnya menjadi sangat mudah diingat, bahkan sampai pada golongan masyarakat paling bawah.

Dalam prakteknya, apakah benar para politisi kita bisa bersatu atau bisa menggalang persatuan untuk suatu tujuan yang lebih mulia yakni untuk kepentingan rakyat?

Apakah benar apa yang dilakukan semata mata demi rakyat ? Atau apakah yang dilakukan sejalan dengan apa yang dikatan ? Alangkah banyaknya contoh kasus di negeri ini yang dapat menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut di atas. Banyak contoh yang mencerminkan bahwa apa yang dilakukan tidak sejalan dengan apa yang dikatakan atau diucapkan.

Karena begitu seringnya masyarakat melihat kenyataan demi kenyataan maka secara tidak langsung terciptalah opini masyarakat yang cenderung pesimis,yakni bahwa Bersatu Demi Rakyat hanyalah sebuah slogan belaka yang digunakan untuk menutupi rapat-rapat ambisi pribadi para politisi kita.

Sebagai rakyat kecil kalau boleh berpendapat, sangatlah disayangkan pecahnya kerjasama atau apalah namanya, antara PDIP dengan Partai Gerindra yang pada Pemilu tahun 2009 mengusung Ibu Megawati dengan Pak Prabowo sebagai Capres dan Cawapres yang walaupun pada akhirnya kalah bersaing menuju RI 1 dan RI 2.

Namun perlu diingat bahwa kiprah kedua tokoh ini ternyata tidak hanya berhenti sampai disitu. Mereka pada akhirnya dapat mencuatkan dua figur yang sangat populer dimasyarakat Indonesia, yakni Bapak Jokowi ( Ir. Joko Widodo ) dan Bapak Ahok ( Basuki Tjahaya Purnama ) dimana keduanya dipercaya untuk membenahi DKI atau Jakarta selaku Ibukota RI. Dan sampai dengan saat ini semua orang dapat melihat apa yang mereka lakukan dengan pembenahan di DKI

Sebagai masyarakat awam, walaupun masih terlalu dini untuk dikatakkan, namun bolehlah kami berpendapat bahwa inilah barangkali duet dua orang pemimpin dari dua Parpol yakni PDI Perjuangan dan Gerinra yang patut dicontoh dan dibanggakan. Tadinya banyak orang berharap bahwa apa yang dilakukan kedua pemimpin ini dapat memunculkan Jokowi Jokowi serta Ahok Ahok yang lain untuk membenahi negeri ini yang rasanya kian hari semakin sulit.

Sudah barang tentu akan merupakan suatu capaian yang besar bagi PDIP maupun Gerindra yang sangat membanggakan bahkan bisa terekam di hati rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun