Menelusuri hari melewati gelap menembus hening diantara malam yang membayang,
Terdengar bunyi bersahutan kala langkah demi langkah menapaki tujuan yang tanpa arah,
Kadang diri bertanya dan tak lama jiwa menjawab bersahutan beriringan dalam lorong waktu,
Tanpa tahu apakah semua ini adalah nyata atau terbawa nelangsa terjebak cerita berpadu kasih,
Penuh pembangkangan manusia yang bersumpah serapah menepis khianat tak berujung,
Keringat meski malam yang penuh embun dan hujan yang membasahi bumi membayangi lamunan,
Perih tiada tara mencoba bangkit dalam semua kegagalan dari kuatir yang menyesakkan dada,
Tak perlu kau toleh kembali semua keramaian yang telah menipu dirimu merana tinggal dalam penyesalan,
Hanya perlu menatap ke ujung sana berharap doa membumbung tinggi dibalik sendu memberi janji,
Bangkit dan teruslah menerobos malam sampai pagi menjumpaimu dalam terangNya yang hangat,
Di situlah akhirnya tahu kalau hidup tak selamanya menyisakan kelam karena alam penuh riang keagunganNya,