Mohon tunggu...
JBS_surbakti
JBS_surbakti Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Ecek-Ecek dan Penikmat Hidup

Menulis Adalah Sebuah Esensi Dan Level Tertinggi Dari Sebuah Kompetensi - Untuk Segala Sesuatu Ada Masanya, Untuk Apapun Di Bawah Langit Ada Waktunya.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Belajar Dari Spiderman

20 Maret 2021   19:36 Diperbarui: 4 April 2021   15:32 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berlibur ria di waktu akhir pekan di era pandemi ini terkadang sangat merindukan dengan aktivitas yang sudah menjadi biasa di kala dulu sebelum pandemi yaitu menonton di bioskop. Tidak terhitung betapa meruginya para pengusaha hiburan khususnya pemilik bioskop di era pandemi ini yang mau tidak mau mematuhi anjuran pemerintah untuk menutup usahanya sementara waktu ini. Termasuk juga kebanyakan kita yang juga rasa-rasanya pasti merindukan hobi atau kegemaran menonton.

Tidak sengaja terlihat saya ada gambar salah satu tokoh serial film “hero” yaitu si manusia laba-laba atau Sang “Spiderman”. Seorang manusia super yang memiliki kemampuan dari binatang laba-laba karena bisa bergelantungan kesana-kemari dengan tali laba-laba yang dimiliki sekaligus juga yang menjadi senjatanya menaklukkan musuh. Tokoh utama Sang Spiderman ini adalah Peter Parker.

Dari beberapa seri yang telah tayang di layar lebar, salah satu quote yang masih membekas dari film ini (quote atau kutipan yang menjadi ciri khas dan pesan mendalam dari hampir semua film Hollywood di level semua genre film) yakni “with great power comes great responsibility”. Quote atau kutipan ini adalah diperkatakan Uncle Ben atau paman Peter sebagai nasihat kepada Peter Parker karena melihat adanya sebuah revolusi kekuatan super pada diri Peter pasca dia secara tidak sengaja digigit laba-laba yang telah terpapar radioaktif dan membuat Peter menjadi manusia super.

Latar belakang Peter sebagai manusia biasa bahkan tertolak dan kemudian menjadi seorang pahlawan atau manusia super (from zero to be hero) bukanlah sebuah khayalan atau kebetulan saja bila kita membandingkan pada banyak kisah-kisah hidup manusia di dunia. Pada banyak kisah sukses yang bahkan telah menjadi buku-buku yang berjejal di rak-rak toko buku sehingga menjadi bestseller karena ingin belajar dan terinspirasi ke kehidupan setiap pembacanya.

Tapi apakah setiap orang yang memiliki kekuatan atau kekuasaan yang maha super akan mengilhami untuk mengambil tanggungjawab yang besar pula? Seperti Peter Parker atau Spiderman yang adalah seorang remaja polos yang yatim piatu tak berdaya pemalu, pendiam dan terobsesi dengan tetangganya Mary Jane Watson namun hanya sebagai seorang pengagum rahasia terblocking dengan keterbatasan dirinya. Sungguh menjadi Ironi, bahkan saat menjadi seorang Spiderman (berikut kisah keberhasilan demi keberhasilan) dengan kekuatan super dan tanggungjawab besar dengan misi menyelamatkan bumi namun pada sisi lain terpenjara dengan sebuah keterbukaan akan pribadi dirinya sebagai manusia biasa yang adalah seorang penakut, pendiam dan justru terpenjara dengan masa lalunya yang bukanlah apa-apa. Kisah ini sungguh luar biasa menampilkan begitu banyak kesan dan pesan tergantung kita memaknai dari sudut mana. Saya tidak banyak waktu untuk mengulasnya (maaf mau menikmati waktu santai juga dan menunggu ulasan pemaknaan dan pengalaman yang lebih hebat dan mumpuni dari Kompasianer lainnya).

Punya modal kekuatan maupun kekuasaan besar dalam segala hal didefinisikan secara fisik lahiriah maupun dari sisi jabatan atau strata sosial adalah sebuah anugerah yang patut disyukuri. Namun pada banyak peristiwa tidaklah seindah atau sekonyol saat kita memandang dari luar. Perlu kesiapan hati dan juga mental yang terus dan terus belajar bahwa apapun ceritanya manusia tetap manusia yang terus bermusafir dalam kehidupan dan kefanaannya. 

Bahkan di lain pihak idealisme dari quote ini juga pada banyak orang tidak juga disepakati, maunya kekuasaan atau kekuatan besar tidak juga berkonsekusensi punya tanggung jawab atau risiko yang besar pula. Hak boleh besar bahkan super tapi bicara tanggung jawab maunya nol alias tidak ada. Justru harapan yang seperti ini makin marak berkembang. Mau menangis sambil juga tertawa sinis karena nyata terjadi di banyak tempat.

Dok. Pribadi JBS
Dok. Pribadi JBS
Biasakan saja dengan apa namanya ketidakadilan, dan tetaplah fokus. Raihlah kekuatan dan kekuasaan besar bahkan super namun tetaplah waspada.

Seperti orang bijak berpesan pula, "Anda bisa saja dengan perjuangan atau pemberian ke puncak kehidupan namun hanya karakterlah yang membuat anda bertahan dititik itu". Perlu perenungan yang tiada akhir.

Selamat malam.

--JBS--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun