Mohon tunggu...
Jogja Media Network
Jogja Media Network Mohon Tunggu... Animator - Satria Alif - http://bit.ly/jogjabeda. Book Writers and Freelance Journalist

Abdi Negara dan penulis yang selalu heran terhadap semua kejadian absurd di sekitarnya. Bercita-cita mendirikan pentagon di Indonesia dan mempunyai kedai sederrhana tempat makan bagi sahabat-sahabatnya... I am an Animator too. Specialist in 3D Animation. But good enough in 2D Animation. You can check my gallery of porto folio @ http://bit.ly/jogjabeda

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Gelar Acara Pertanian Tabulampot di Kota Yogyakarta

9 September 2023   06:51 Diperbarui: 9 September 2023   07:00 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamis, 07 September 2023, Kompasianer Jogja

Asosiasi Tabulampot (Tanaman Buah dalam Pot) Yogyakarta mengadakan gelar potensi pertanian bertempat di Tegal Anggur Tompeyan, Tegalharjo, Yogyakarta. Acara ini disiapkan untuk kegiatan kontes tabulampot yang mengikutsertakan petani se-DIY. Menurut Eka Yulianta, penyuluh pertanian swadaya kota, tabulampot yang dilombakan meliputi tanaman strawberry, anggur, mangga dan jeruk. Rencananya lomba tersebut akan diikuti para petani tabulampot dari 14 kemantren yang meliputi 45 kelurahan kota Yogyakarta

Foto : Eka Yulianta - Dokumen Pribadi
Foto : Eka Yulianta - Dokumen Pribadi

"Lomba tabulampot ini memperebutkan piala walikota. Kita juga akan mengadakan talkshow tabulampot dan beberapa kegiatan dari tanggal 15-17 September 2023. Tabulampot itu sangat menarik. Kita bisa merekayasa tanaman agar cepat berbuah melalui perawatan tertentu dan memberikan nilai jual yang lumayan," tambah Eka.


Kota Yogyakarta yang padat penduduk dan tidak mempunyai lahan pertanian yang luas membutuhkan solusi pertanian tabulampot. Sangat efisien karena hanya menggunakan pot-pot kecil dan bisa dirangkai seperti tanaman anggur yang ditanam di lorong-lorong gang sempit kota. Asosiasi petani tabulampot telah merekayasa pertanian kota sejak 2019. Dengan menggunakan lahan terbatas dan mengajak serta masyarakat sekitar telah berhasil mengembangkan kegiatan ini di pusat kota Yogyakarta. Tabulampot bisa merubah periode panen buah yang semula musiman menjadi berbuah sepanjang tahun. Harga tanaman tabulampot yang dijual kembali oleh masyarakat cukup lumayan dan menambah penghasilan masyarakat. Dari harga ratusan ribu hingga jutaan bisa didapatkan. Pembelinya beragam, terutama masyarakat kota yang ingin menanam tanaman buah di lahan terbatas.

Foto: Tanaman Anggur tabulampot di Tegalharjo, Jogja - Dok. pribadi
Foto: Tanaman Anggur tabulampot di Tegalharjo, Jogja - Dok. pribadi
"Khusus untuk anggur, jumlah petani tabulampot yang menanamnya ada 30 orang di wilayah kota. Kalau untuk seluruh DIY ada sekitar 200 orang petani," tambah Eka. Di Yogyakarta, perkebunan anggur skala besar telah dimulai sejak 2020. Area Jogja Anggur merupakan tempat penanaman dan pembititan anggur yang memiliki luas lahan 2000m yang berada di Kalurahan Patalan, Kapanewon Jetis, Bantul. Jogja Anggur dibuka untuk umum pada bulan September 2020. Disana wisatawan dapat berwisata edukasi sambil mencicipi buah anggur yang langsung dipandu oleh pemandu Jogja Anggur. Terdapat 500 pohon dan 40 varian anggur yang baru tertanam. Waktu yang tepat untuk berkunjung adalah saat musim kemarau karena buah anggur matang dengan sempurna. Mulai pertengahan 2021, wisatawan dapat memetik dan membeli anggur.

Foto : Eny Sulistyowati, S.Pb - Dokumen Pribadi
Foto : Eny Sulistyowati, S.Pb - Dokumen Pribadi
Kepala bidang pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Yogyaka Eny Sulistyowati, S.P turut hadir pada acara dan mendukung pertanian tabulampot di area kota.

"Sangat menarik melihat adanya pertanian tabulampot di Yogyakarta. Memang diperlukan perawatan ekstra terutama dengan tehnik pemotongan cabang agar mendapatkan hasil buah yang maksimal. Kita juga harus mengantipasi masalah hama untuk jenis pertanian seperti ini," terang Eny. Dinas Pertanian kota mencatat sebanyak 276 kelompok tani kota. Saat ini dinas pertanian juga menggalakkan penanaman cabe di setiap rumah tangga kota Yogyakarta.

"Kita melibatkan 276 kelompok tani kota untuk menjadi pionir dalam memberikan edukasi penanaman cabai bagi setiap rumah tangga di kota. Dengan begitu, warga kota tidak akan terkena imbasnya terhadap fluktuatif harga cabai karena mempunyai tanaman sendiri," tambah Eny. Kegiatan penanaman pohon cabai dilakukan karena sudah menjadi komoditas dan kebutuhan harian untuk memasak bagi sebagaian besar penduduk Indonesia.

Setyawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun