Ekonomi Indonesia perlu upaya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan oleh karena itu di perlukan sinergi dan kerja sama dari semua pihak. Sebagai Muslim yang memiliki populasi lebih dari 230 juta orang dapat mengambil peran besar dalam hal ini dengan memperkenalkan dan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi syariah dalam sektor industri Indonesia dengan menginternasionalisasi pasar halal. Ekonomi syariah sekarang mulai tersorot di wajah Indonesia hal ini di karena kan banyak sektor Industri yang mulai menerapkan ilmu syariah yang bertujuan menciptakan ekonomi yang lebih adil, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan manusia dan di tandai dengan meningkatnya jumlah lembaga keuangan syariah, makanan dan minuman halal, fasion muslim, dan pariwisata ramah muslim. Sektor ekonomi dan keuangan syariat diprediksi akan tumbuh pesat dan menjadi penopang utama ekonomi nasional dalam beberapa tahun mendatang. Pada tingkat global, kinerja ekonomi syariat Indonesia juga mencatatkan prestasi gemilang. Menurut laporan The Global Islamic Economy Indicator dalam State of Global Islamic Economy (SGIE) 2023 yang diluncurkan oleh Dinar Standard di Dubai, Uni Emirat Arab, Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah Malaysia dan Arab Saudi. Pencapaian ini menunjukkan potensi besar ekonomi syariat Indonesia di kancah internasional. Tidak hanya itu pemerintah aktif menyelenggarakan acara seperti Halal Indo 2024 untuk mempromosikan produk halal Indonesia secara global. Acara ini menarik perhatian internasional dengan lebih dari 500 perusahaan berpartisipasi dan target 15.00 pengunjung 35 negara.
Indonesia menargetkan dapat menjadi pusat halal dunia di dukung dengan menjadi populasi muslim terbesar dunia. produk halal memiliki pasar yang besar, baik di tingkat domestik maupun internasional. Hal ini didukung oleh pertumbuhan konsumsi produk halal global yang diperkirakan mencapai USD 2,4 triliun pada 2024. Kenaikan permintaan produk halal tidak hanya makanan, fesyen, dan pariwisata, tapi juga sektor kosmetik halal dan modest fashion tumbuh signifikan. Indonesia kini berada di peringkat kelima untuk industri farmasi dan kosmetik halal global, dan kegiatan dalam modest fashion global.Hal ini dapat membantu meningkatkan nilai ekonomi Indonesia.
Salah satu upaya yang ditempuh dengan mempertemukan pelaku ekonomi kreatif dari industri halal di subsektor kuliner, kriya, aplikasi, dan busana muslim dengan melakukan branding yang kuat. Produk halal dipercaya dengan standar kualitasnya yang tinggi dan keamanan konsumen. Dengan sertifikasi halal, UMKM dapat meningkatkan daya tarik produk mereka dan membangun reputasi positif yang berorientasi pada etika dan kepercayaan dan dukungan acara Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2024 yang berpeluang untuk membantu mempromosikan dan memberikan apresiasi kepada pelaku UMKM halal yang inovatif. Dan UMKM dapat memanfaat peluang ekspor ke negara-negara lain dengan status Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. Keuntungan-keuntungan ini menjadikan sektor halal sebagai peluang strategis bagi UMKM untuk berkembang lebih besar, baik di pasar lokal maupun global.
Walaupun memiliki banyak keuntungan UMKM masuk sektor halal namun juga masih banyak tantangan yang harus di selesaikan segera supaya memperlancar jalannya ekonomi syariah kedepannya. Banyak UMKM yang mengeluhkan tingginya biaya sertifikasi halal dan prosedur administrasi yang dianggap rumit. Kurangnya pemahaman tentang aspek-aspek standar halal seperti kosmetik atau farmasi dan terbatasnya edukasi dan pelatihan tentang pentingnya sertifikasi halal. Persaingan di pasar halal global semakin sulit secara kualitas dan branding, kurangnya kemampuan bersaing di pasar ekspor dengan keterbatasan bahasa asing, atau e-commerce global. Keuangan syariah memang berkembang namun masih banyak yang sulit mendapatkan pembiayaan dalam hal ini dapat mempersulit untuk berinvestasi  dalam peningkatan kualitas dan sertifikasi.
Solusi yang mungkin dapat mengurangi tantangan dengan memberikan program subsidi sertifikasi halal bagi UMKM seperti program pemerintah berupa Komite Nasioanal Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), edukasi berkelanjutan untuk meningkatkan pelaku UMKM tentang pentingnya dan cara-cara memperoleh sertifikat halal dengan berkolaborasi dengan lembaga pendidikan seperti universitas atau lembaga pengetahuan yang tidak hanya memahami pentingnya dan cara memperoleh sertifikat halal namun juga memahami standar halal yang dimaksud dalam produksi dan distribusi produk. Menyediakan platform pembiayaan digital seperti platform fintech syariah yang menyediakan solusi pendanaan yang cepat bagi UMKM. Memanfaatkan platform e-commerce global seperti Amazon, Shopee, dan Tokopedia untuk memasarkan produk halal secara domestik dan internasional. Dapat juga berkolaborasi dengan influencer atau kampanye media sosial untuk memperkenalkan produk halal ke audiens global. Tidak hanya itu UMKM juga dapat menjalin kemitraan dengan perusahaan besar atau lembaga penyedia sumber daya untuk meningkatkan kualitas produk dan distribusi, walaupun pasar halal Indonesia sudah mulai mengglobal namun tetap harus selalu berinovasi supaya tetap dapat bersaing terus di pasar global.
Salah satu kisah sukses UMKM halal Indonesia adalah PT Hataraya Food Indonesia yang memproduksi makanan ringan halal dan telah berhasil menembus pasar ekspor, termasuk ke negara-negara Asia Tenggara. Keberhasilan ini didukung oleh sertifikasi halal, penguatan branding, serta dukungan program pemerintah seperti Klinik Ekspor. Selain itu, platform seperti Halal Export Indonesia turut membantu UMKM meningkatkan kapasitas ekspor dengan edukasi dan pendampingan.
UMKM halal memiliki peluang besar untuk menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia di era globalisasi, terutama dengan potensi pasar halal yang terus berkembang. Jika dikelola dengan inovasi, kolaborasi, dan teknologi, UMKM dapat lebih kompetitif di pasar global. Transformasi digital, seperti e-commerce dan promosi media sosial, menjadi kunci memperluas jangkauan. Menurut data Global Islamic Economy Report 2024, Indonesia telah menjadi salah satu pemain utama di sektor halal global. Hal ini menunjukkan potensi yang bisa dicapai dengan kolaborasi lintas sektor. Seperti dikatakan Direktur Eksekutif Halal Center, "Investasi pada inovasi produk halal membuka pintu keberhasilan tidak hanya lokal tetapi juga global." Ke depan, sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan konsumen diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI