Mohon tunggu...
Jayu Titen
Jayu Titen Mohon Tunggu... Lainnya - Ambtenaar, Blogger,

https://masjayu.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sertifikasi PSK dan Insting Bisnis Lendir Ahok

11 Mei 2015   15:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:09 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari ini dikantor saya menyelesaikan pekerjaan harian memperbaiki proposal standard manajemen mutu internasional, buka referensi sana sini selesai dan dikirim, entah kenapa imajinasi saya melayang teringat Gubernur DKI Jakarta Basuki Ahok yang membuat wacana memberikan sertifikasi Pekerja Seks Komersial (PSK) agar beroperasi secara tertib.

Sejak Ahok mewacanakan sertifikasi PSK, ada pemberitaan peristiwa yang runut Belakangan ini soal PSK, begitulah media untuk menyampaikan opini kepada masyarakat tentang peristiwa atau seseorang itu benar atau salah menurut media. PSK mangkal sembarangan, penyalahgunaan tempat untuk prostitusi, PSK dibunuh dan terakhir Polisi berhasil menangkap PSK kelas papan atas dari kalangan artis yang bertarif puluhan juta rupiah per malam.

Dinegara kita moral menjadi isu sensitive, Pembicaraan moral selalu hangat menutup isu utama peristiwa yang terjadi saat ini, misalnya perekonomian yang sudah lampu kuning, Indonesia diambang kebangkrutan, nilai rupiah terus anjlok, harga-harga sembako naik dll. Moral selalu menarik diperbincangkan masyarakat sebabnya budaya ke Indonesiaan dan ketimuran yang kental dengan nilai-nilai agama. Indonesia bukan Negara agama tetapi juga bukan Negara atheis sehingga moral selalu menjadi utama untuk dibangun sebelum ke yang lainnya.

Menyoal ide sertifikasi PSK yang dilontarkan ahok nampaknya tidak bisa dilepaskan dari sejarah pelacuran di Indonesia. Dibuku tetralogi pulau buru pramodya ananta toer salah satu yang menjadi bagian dari latar cerita adalah pelacuran. Gejolak peperangan yang terjadi pada Bangsa Cina, membuat penduduknya berdiaspora ke seluruh dunia, salah satunya masuk ke Indonesia. Di Indonesia mereka ada yang menjadi petani, pedagang tapi banyak juga yang menjadi mucikari. Mucikari-mucikari ini merekrut pribumi untuk dijadikan pelacur, untuk melayani pelanggan yang berkelas mereka menyelundupkan perempuan-perempuan dari cina.

Kehancuran keluarga nyi ontosoroh yang di gundik balanda diawali dari suaminya yang masuk rumah bordil, pulang dari rumah bordil dengan tampilan rambut dan parfum yang berbeda, begitu juga anak kuwalon laki-lakinya sehingga mengidap penyakit kelamin yang pada waktu itu belum ada obatnya, akhirnya mati.

Wacana ahok untuk mensertifikasi PSK tidak lepas dari insting bisnis yang sudah ada sejak lama sebelum republik ini berdiri, sehingga tidak salah ahok mengeluarkan statemen bahwa pelacuran sudah ada sejak dia masih ngompol. Ahok membaca pelacuran merupakan bisnis yang potensial. Globalisasi dunia menyebabkan dunia tanpa sekat dan batas teritori. Keluar masuk arus barang/modal dan jasa tanpa hambatan. PSK bisa masuk kategori bisnis jasa, agar bisa bersaing dengan PSK Negara lain maka perlu dibuat lembaga sertifikasi PSK.

Ahok sangat keras menyuarakan pelegalan pelacuran, miras dan judi, mungkin Ahok punya mimpi membangun kerajaan sekelas BWIN, dan ahok akan mendulang rupiah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun