Sebagai contoh, perusahaan A memiliki paten yang mendukung teknologi tertentu yang digunakan dalam standar 4G LTE, seperti modulasi sinyal yang efisien. Paten ini dianggap esensial karena teknologi modulasi ini diperlukan untuk menjaga kecepatan dan efisiensi transmisi data yang tinggi dalam jaringan 4G.
Perusahaan B juga memiliki paten yang mendukung teknologi lain dalam standar 4G LTE, misalnya, pengatur daya yang efisien untuk perangkat seluler. Paten ini juga dianggap esensial karena teknologi pengatur daya ini penting untuk memperpanjang masa pakai baterai perangkat seluler dan meningkatkan kualitas layanan.
Kedua perusahaan tersebut harus memberikan lisensi paten mereka secara wajar, adil, dan tidak diskriminatif kepada pihak lain yang ingin mengimplementasikan standar 4G LTE. Dengan demikian, paten-paten esensial ini memainkan peran krusial dalam menciptakan jaringan seluler 4G yang luas dan dapat diakses oleh berbagai perangkat dan produsen, sehingga meningkatkan konektivitas dan pelayanan bagi para pengguna.Â
Namun, kadang-kadang terjadi perselisihan antara pemegang paten dan pihak lain mengenai besaran biaya lisensi atau ketentuan penggunaan paten-paten esensial ini, yang dapat menyebabkan konflik dan perang standar di industri komunikasi seluler.
Perang Standar Pada Industri Fotografi
Perang standar yang terkenal adalah "Perang Format Video" antara format video Betamax dan VHS pada tahun 1970-an hingga awal 1980-an. Betamax dan VHS adalah dua format video yang bersaing untuk dominasi pasar pemutaran video rumah tangga.
Pada awalnya, Betamax dikembangkan oleh Sony dan dianggap memiliki kualitas gambar yang lebih baik dibandingkan dengan VHS yang dikembangkan oleh JVC. Namun, VHS memiliki keunggulan dalam hal durasi rekaman yang lebih panjang. Karena keduanya adalah format berbeda, maka konsumen yang membeli pemutar Betamax tidak dapat memutar kaset VHS dan sebaliknya.
Persaingan antara Betamax dan VHS memuncak ketika para produsen elektronik besar mulai memilih salah satu format sebagai standar industri. Sony mendukung Betamax, sementara perusahaan lain seperti JVC, Panasonic, dan RCA memilih mendukung VHS. Hasilnya, pasar terpecah dua dengan masing-masing format memiliki basis penggemar yang kuat.
Perang standar ini menyebabkan kebingungan di kalangan konsumen, karena mereka harus memilih antara dua format yang tidak kompatibel satu sama lain. Akibatnya, banyak konsumen menunda pembelian pemutar video karena takut memilih format yang akan segera ditinggalkan oleh industri.
Pada akhirnya, meskipun Betamax dianggap memiliki kualitas gambar yang lebih baik, VHS berhasil meraih dominasi pasar karena dukungan lebih banyak produsen dan lebih banyak pilihan film yang tersedia dalam format VHS. Betamax akhirnya kalah dalam perang standar ini dan menjadi format yang kurang populer, sementara VHS menjadi format standar untuk pemutaran video rumah tangga selama beberapa tahun ke depan, sebelum akhirnya digantikan oleh format DVD dan kemudian Blu-ray.
Perang Standar Varietas Kapas