Fenomena berburu koin digital melalui sebuah aplikasi social map tengah menjadi tren yang menarik perhatian, terutama di perkotaan. Permainan tersebut menggabungkan teknologi digital dengan dunia nyata, menawarkan pengalaman seru sekaligus bonus yang menggiurkan. Namun, di balik popularitasnya, tren ini juga membawa dampak negatif terhadap fasilitas sosial dan fasilitas umum, bahkan hingga mengancam kenyamanan publik.
Fitur perburuan koin digital pada aplikasi Jagat -sering disebut Koin Jagat, membuat para pemburu, yang dikenal sebagai GenJ (Generasi Jagat), berbondong-bondong mengumpulkan koin di area publik. Akibatnya, berbagai infrastruktur seperti taman, jalan, dan ruang terbuka publik sering menjadi korban kerusakan. Meski pihak aplikator telah menetapkan aturan main, seperti berburu di area yang disetujui dan tidak merusak fasilitas, banyak pengguna yang mengabaikan panduan demi keuntungan cepat. Pelanggaran etika berburu ini bahkan memicu tindakan ilegal, merusak fasilitas, dan mengganggu kenyamanan masyarakat.
Walaupun fenomena Koin Jagat berhasil menarik perhatian luas, dampak negatifnya tidak dapat diabaikan. Banyak keluhan muncul terkait kerusakan fasilitas publik akibat perilaku sebagian pemburu koin digital. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital saat ini mulai mengkaji dampak sosial, ekonomi, dan teknologinya. Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau warganya untuk menjaga fasilitas publik dan mencegah kerusakan. Satpol PP DKI Jakarta juga telah meningkatkan pengawasan di lokasi-lokasi rawan perburuan koin, terutama yang akan berdampak bagi fasilitas sosial dan fasilitas umum.
Jika dianalisis, salah satu akar permasalahan utama dalam fenomena ini adalah kurangnya literasi digital di kalangan masyarakat. Fitur social map memungkinkan pelacakan lokasi secara real-time, mempererat koneksi sosial, tetapi sebenarnya juga memunculkan risiko privasi jika tidak digunakan dengan bijak. Karenanya, literasi digital menjadi penting untuk membantu pengguna memahami batasan dan risiko teknologi yang mereka gunakan. Walau saat ini banyak orang sudah terbiasa dengan teknologi, pemahaman tentang dampak dan risiko aktivitas digital masih sangat minim.
Koin Jagat menawarkan keuntungan yang cepat, sehingga menciptakan mindset dan perilaku instan yang tidak bertanggung jawab. Bahkan, fenomena ini memicu ketidakstabilan ekonomi bagi individu yang terjebak tanpa memahami risiko permainan tersebut. Selain itu, fenomena ini turut berkontribusi pada meningkatnya kasus penipuan digital dan investasi tanpa perhitungan matang akibat iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat.
Urgensi Literasi Digital
Seiring perkembangan teknologi, penguatan literasi digital menjadi kebutuhan mendesak untuk menjaga keamanan, kepercayaan, dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah dan pemangku kepentingan perlu bekerja sama memberikan edukasi yang lebih komprehensif mengenai penggunaan teknologi digital. Masyarakat harus diajarkan untuk memahami risiko dan dampak jangka panjang, serta memanfaatkan teknologi secara bijak dan produktif.
Dengan literasi digital yang memadai, masyarakat dapat lebih bijak menggunakan teknologi, terhindar dari risiko seperti jebakan Koin Jagat, dan mampu berkontribusi pada ekosistem digital yang sehat. Literasi ini bukan hanya tentang memahami cara kerja teknologi, tetapi juga tentang membangun kesadaran akan nilai-nilai dasar seperti etika, keamanan, dan tanggung jawab dalam dunia digital.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI