Sejenak lalu terdiam
Bulan ramadhan yang di nanti nanti
Kini serasa hal biasa
berbeda dengan yang sudah berlalu
Tawa yang tak kunjung lega
Tangis yang tak kunjung henti
Meratapi pandemi di masa ini
Yang sedang melanda seantero dunia
Masjid masjid lebih sepi
Orang orang mengurung diri
Beribadah di dalam rumah
Jaga jarak menjadi solusi
Umatmu merayumu tiap malam
Mengingatmu dalam dua puluh gerak istirahatku
Menjengukmu dalam detik detik sahurku
Menemani mata hati mengelilingi hari-harimu
Seuntai kata kurangkaikan
Untukmu bulan suci Ramadhan
Karena kedatanganmu mengesankan
Dan selalu di rindu umat beriman
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!