Mohon tunggu...
JaSa
JaSa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegawai Swasta

Humanity economic and nature

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Ekonomi Kapitalisme Cacat? Ini Dia Solusinya

19 Oktober 2023   08:52 Diperbarui: 26 Oktober 2023   13:26 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Channel Youtube VOTU

Adam Smith dalam bukunya yang berjudul "The Wealth of Nations" mengemukakan sebuah Konsep Ekonomi Klasik (konvensional) yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan Ekonomi  Kapitalisme yang memberikan batasan politis dan memberikan uang lebih kepada individu. Menurutnya setiap individu memiliki kuasa penuh untuk mengalokasikan hartanya dan mengggunakan sumber daya menurut cara yang dia kehendaki. Teori Ekonomi Klasik (konvensional) dari Adam Smith inilah yang akan menjadi cikal bakal adanya istilah ada penyebutan Ekonomi Kapitalisme dan teori ini juga yang diterapkan sampai saat ini dari abad 18M oleh hampir diseluruh negara (dunia).

Walaupun memiliki dampak positif, sistem ekonomi kapitalis juga memiliki sejumlah dampak negatif. Yang paling terasa timbulnya kesenjangan sosial serta sikap individualisme yang tinggi. Kesenjangan sosial bisa terjadi karena hanya masyarakat yang memiliki modal dan mampu mengembangkan kegiatan usahanya, yang akan hidup makmur.

Terlebih lagi dengan adanya persaingan atau kompetisi bebas. Tingginya sikap individualisme juga menjadi dampak negatif sistem ekonomi kapitalis.Sikap individualisme muncul karena dalam sistem perekonomian ini ada persaingan bebas. Antara individu yang satu dengan yang lain akan berusaha saling menjatuhkan.

Peran Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Islam dalam kehidupan memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengatur sistem ekonomi. Berikut beberapa peranan nya:

  • Tujuan dan Prinsip
    Berdasarkan teori Adam Smith secara prinsip tidak ada yang salah dengan teori tersebut. Ekonomi islam juga mengakui kebebasan individu dalam memperoleh dan mengalokasikan hartanya. Namun, yang membedakan adalah dalam ekonomi islam juga membahas bagaimana cara perolehan harta tersebut dan bagaimana cara pengalokasian nya untuk mencapai tujuan ekonomi yang dikehendaki.
    Selain itu dalam ekonomi kapitalis juga ada konsep kelangkaan (scarcity) yang menyatakan bahwa sumber daya yang ada bersifat terbatas, sehingga disiplin ilmu ini sendiri adalah bagaimana mengalokasikan sumber daya yang terbatas tersebut secara optimal, ekonomi kapitalis tidak membahas mengenai tujuan penggunaan.
    Sementara dalam ekonomi islam yang merupakaan  disiplin yang berorientasi pada tujuan (goal oriented discipline) tidak hanya membahas cara mengalokasikan sumber daya yang terbatas tersebut. namun juga membahas tujuan dari digunakannya sumber daya yang ada.
  • Mekanisme Pasar
    Ekonomi kapitalisme menganut konsep pasar bebas yang berarti setiap individu diperbolehkan untuk keluar masuk pasar tanpa ada larangan atau intervensi dari pemerintah atau negara.
    Menurut Adam Smith pasar memiliki potensi untuk menciptakan keseimbangan nya sendiri yang kemudian lebih dikenal dengan istilah invisible hand. Mekanisme ini pada akhirnya akan memaksimalkan perolehan keuntungan, terjadinya inovasi, menciptakan lapangan pekerjaan dan menciptakan keseimbangan harga.
    Sementara dalam islam tidak mengenal istilah invisible hand ini, peran pemerintah sangat dipertimbangkan untuk mendorong proses produksi dan distribusi barang dan jasa didalam masyarakat. Dalam sejarahnya perekonomian islam peran pemerintah ini dilakukan oleh sebuah institusi yang bernama al hisbah (pengawasan) yang memiliki peran dan tanggung jawab untuk mengawasi pasar secara keseluruhan,  mengawasi pendistribusian dan juga mengawasi jumlah peredaran barang dan jasa di dalam masyarakat.
  • Distribusi Kekayaan
    Dalam ekonomi kapitalis distribusi kekayaan akan sulit dicapai karena modal merupakan barang privat yang tidak bisa diregulasi ( diatur), sementara dalam ekonomi islam sangat menjunjung tinggi nilai keadilan yang mana setiap hasil dari setiap pembangunan harus dapat dinikmati dan didistribusikan secara merata.
    Instrumen-instrumen dari pendistribusian kekayaan ini seperti contoh adalah Zakat, Infak, Sedekah dan juga Wakaf.
  • Perolehan Keuntungan
    Seperti point pertama diatas tadi bahwa ekonomi kapitalis tidak membahas atau mengatur tentang bagaimana cara seorang individu memperoleh keuntungannya. Hal ini menyebabkan setiap individu dapat menghasilkan keuntungan sesuai dengan cara yang dikehendaki nya.
    Selain itu dalam ekonomi kapitalis juga mengenal konsep uang memiliki nilai waktu "Time Value of Money."
    Sebagai contoh, nominal uang Rp 8.000 pada tahun 2000 pasti nilainya berbeda dengan nominal uang Rp 8.000 di tahun 2023. Jika pada tahun 2000 uang senilai Rp 8.000 dapat digunakan untuk membeli 1 kilogram telur ayam, maka di tahun 2023 ini uang senilai Rp 8.000 tidak bisa lagi digunakan untuk membeli 1 kilogram telur ayam, karena harga telur ayam telah mengalami kenaikan hingga Rp 30.000 per kilogramnya.
    Oleh karena itu, nilai uang sekarang dapat dikatakan lebih berharga dibandingkan dengan nilai uang di masa yang akan datang selama uang tersebut mampu memberikan keuntungan yang lebih dibandingkan jika digunakan di masa yang akan datang nanti.
    Sementara dalam ekonomi islam perolehan keuntungan hanya dapat diakui dari transaksi-transaksi yang bersifat bisnis dan bukan dari transaksi yang bersifat tolong menolong. Perolehan keuntungan ini dituangkan dalam bentuk nisbah bagi hasil, sehingga keuntungan ataupun kerugian yang dialami dari usaha ditanggung bersama sama sesuai akad dan perjaanjian nya.


Nahh itu dia beberapa peranan sistem ekonomi konvensional (kapitalis) dan sistem ekonomi syariah (islam). Menurut kamu apa lagi nih yang membedakan dua sistem ekonomi tersebut?

Seiring berjalannya waktu, berbagai peristiwa dan kasus yang berkaitan dengan kapitalisme ekonomi di Indonesia dapat terjadi, seperti kebijakan pemerintah terkait investasi, perubahan dalam regulasi ekonomi, perkembangan sektor bisnis dan industri, dan lain sebagainya. Belakangan ini Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di berbagai wilayah. KEK adalah upaya untuk mengundang investasi swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri, dengan memberikan insentif-insentif ekonomi seperti pembiayaan pajak dan perizinan yang lebih cepat. Ini merupakan contoh strategi kapitalis untuk menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.  Dalam kasus ini sudah pasti akan ada kaitannya dengan berkembangnya pasar modal serta berdatangan nya para investor investor asing.

Itulah sedikit gambaran atau kasus ekonomi kapitalis yang ada di indonesia, yaa walaupun pada faktanya tidak ada negara didunia ini yang benar benar secara resmi mengumumkan atau mengakui bahwa negara tersebut menganut sistem ekonomi kapitalisme.

Sekian akhir kalam,

Beribu bintang di awan, Kalo ada pinjam dulu seratus kawan.


Jaya Satrio

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus

Prodi Ekonomi Syari'ah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun