Mohon tunggu...
Jaya Mulyadi
Jaya Mulyadi Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelajar

Hobi olahraga, bertani

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Kurikulum Merdeka ( IKM )

17 Desember 2024   23:49 Diperbarui: 17 Desember 2024   23:49 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM): Membuka Jalan Menuju Pembelajaran yang lebih Merdeka dan Bermakna.
Kurikulum Merdeka (IKM) bagaikan angin segar yang berhembus di dunia pendidikan Indonesia. Di tengah hiruk pikuk pemulihan pembelajaran pasca pandemi, IKM hadir dengan membawa semangat baru untuk mentransformasi sistem pendidikan menuju arah yang lebih merdeka dan bermakna.

Diluncurkan pada tahun 2021 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), IKM merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

IKM menandai era baru dalam pendidikan Indonesia, di mana sekolah dan guru diberi keleluasaan yang lebih luas untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks belajar peserta didik.

Beda dari kurikulum sebelumnya yang terkesan kaku dan penuh dengan beban materi pelajaran, IKM memberikan ruang bagi sekolah dan guru untuk berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa

IKM tidak hanya berfokus pada pengembangan aspek kognitif, tetapi juga aspek sosial, emosional, dan spiritual peserta didik. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional untuk menghasilkan generasi muda yang tidak hanya cerdas dan terampil, tetapi juga berkarakter mulia dan berakhlak mulia.

IKM menempatkan peserta didik sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran. Mereka didorong untuk menjadi pembelajar mandiri yang aktif, kritis, dan kreatif. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu peserta didik dalam mencapai potensi terbaik mereka.

Pengembangan kurikulum dan asesmen dalam IKM didasarkan pada riset dan bukti empiris. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik benar-benar efektif dan bermanfaat.

Meskipun menawarkan banyak sekali manfaat, implementasi IKM tidak luput dari tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah mengubah mindset guru dan kepala sekolah yang terbiasa dengan sistem pendidikan lama.

Selain itu, ketersediaan sumber daya manusia dan infrastruktur yang memadai juga menjadi faktor penting dalam kelancaran implementasi IKM.

Namun, di balik tantangan tersebut, IKM juga membuka peluang besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan implementasi yang tepat, IKM dapat membantu menciptakan generasi muda yang cerdas, berkarakter mulia, dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Dalam mewujudkan IKM, peran guru dan orang tua sangatlah penting. Guru perlu beradaptasi dengan pendekatan pembelajaran yang baru dan terus mengembangkan kompetensinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun