HAI KALIAN PEMUDA-PEMUDA YANG MEMBACA BARISAN KATA SEDERHANA INI SADARLAH DAN MULAILAH UNTUK MELAKUKAN SESUATU UNTUK KEMAJUAN BANGSA INI MULAILAH SEBUAH PERUBAHAN WUJUDKANLAH CITA-CITA BESAR BANGSA INDONESIA DAN BENTANGKANLAH SAYAP SAYAP GARUDA MU!!
Wahai Pemuda Indonesia sudah saatnya kalian sadar bahwa kalian merupakan aset negara Indonesia, kalian adalah calon penerus dan penggerak bangsa ini kelak di masa yang akan datang. Peran yang kalian berikan kepada sangatlah berpengaruh terhadap pembangunan bangsa Indonesia. Sudah saatnya kalian para pemuda Indonesia sadar dari hibernasi tak berujung kalian, sadar dari sikap acuh terhadap bangsa ini, sadar dari kebutaan kalian akan sejarah bangsa ini, sadar bahwa Tanah Airmu sedang diambang kemerosotan moral dan kehilangan jati dirinya, sadar bahwa sikap dan prilaku kalian sudah jauh melenceng dari budaya sejati Bangsa Indonesia, sadar bahwa tidak ada gunanya menyampaikan aspirasi dengan menggunakan otot dan kekerasan melainkan dengan kecerdasan dan bertukar pikiran, sadar dari sikap berdiam diri tanpa mau melakuka sesuatu untuk kemajuan bangsa ini, sadar bahwa segelintir pemuda Indonesia yangsudah berjuang dan berusaha mengharumkan dan memajukan bangsa ini tengah mengajakmu dan menanti mu untuk mengikuti mereka.
Pemuda biasanya diidentikkan dengan perubahan ,pembaharuan,dan pergerakan. Pada masa penjajahan hingga proklamasi kemerdekaan,peran pemuda sangat luar biasa. Maka, tidak berlebihan apabila kita beranggapan bahwa pemudalah yang merupakan darah yang mengalir dalam suatu bangsa. Kini Indonesia telah merdeka, peran pemuda tidak lagi sebagai pahlawan perang melawan penjajah melain kan sebagai penanggung jawab terwujudnya cita-cita kemerdekaan yakni kemajuan bangsa dan kesejahteraan sosial di negeri ini, serta memastikan semangat “sumpah pemuda” tidak pernah redup dan padam.
Melihat sejarah pemuda Indonesia dari masa lalu hingga sekarang yang gemilang, maka seharusnya kita sebagai generasi muda meneruskan kembali perjuangan para pemuda agar tidak kehilangan identitas sebagai pemuda yang cerdas, kritis dan kreatif. Misalnya saja melalukan pengawasan terhadap pemerintah agar roda pemerintahan berjalan dengan baik dan bersih. Selain itu, pemuda sebagai agen perubahan juga harus mampu menjadi pembela keadilan dimana beberapa tahun terakhir fakta telah menjelaskan bahwa keadilan telah berubah menjadi barang ekonomi yang dapat dibeli dengan uang.
Jika kita telaah bersama ketiga poin yang dirumuskan oleh para pemuda pada 1928 tentu memiliki sebab dan tujuan yang penting. Ketiga poin itu secara tidak langsung membimbing dan menuntun kita untuk mencintai Indonesia meskipun masyarakat Indonesia adalah masyarakat plural yang terdiri dari bermacam suku, budaya, dan agama. Namun sangat disayangkan, perilaku pemuda masa kini tampaknya tidak banyak yang mencerminkan Sumpah Pemuda. Para pemuda kini banyak yang terlena oleh kemerdekaan dan kemajuan teknologi. Akibatnya, para pemuda lebih banyak terlena oleh perilaku hedonisme, acuh terhadap bangsa, bahkan cenderung tak lagi menghargai Indonesia sebagai bangsanya dengan secara tidak sadar lebih mencintai budaya negara lain dan berprilaku dan berbudaya asing seperti K-Pop, Cosplay dan kebarat-baratan.
Tidak hanya itu, pemuda sekarang juga banyak yang mulai melupakan sejarah bangsa. Contohnya saja peristiwa sumpah pemuda. Meskipun setiap tahun diadakan upacara peringatan Sumpah Pemuda, tampaknya pemuda sekarang tak banyak yang memahami makna dan roh sumpah pemuda tersebut. Peringatan sumpah pemuda pun tak lebih dari sekedar ceremony belaka. Makanya, tidak mengherankan jika pada akhirnya banyak pemuda yang tak lagi mengingat apa isi sumpah pemuda. Pertanyaanya adalah, Jika nilai sejarah sudah tak lagi terjaga, bagaimana bisa membangun Indonesia di tengah kerasnya persaingan global?
Adat dan budaya asli Indonesia pun akhirnya mulai ditinggalkan, bergeser ke adat Barat yang cenderung liberal tanpa etika. Pun begitu dengan bahasa. Tidak banyak lagi orang yang menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan sehari-hari. Kalaupun ada, orang tersebut mungkin malah dianggap aneh dan dikucilkan dari lingkar pergaulannya. Pemuda sekarang lebih menyukai menggunakan bahasa gaul yang sarat akan campuran dengan bahasa Inggris atau asing lainnya. Hal-hal yang seperti inilah yang pada akhirnya kerap membuat kebudayaan Indonesia dicaplok dan diklaim oleh negara tetangga.
Selain itu dalam era perkembangan teknologi saat ini, tidak sedikit para pemuda yang memanfaatkan sosial media secara negatif, pemuda yang awalnya diharapkan bisa menjadi agen perubahan sekarang telah terombang-ambing dalam krisis identitas yang mengikuti pergerakan politik kotor suatu kelompok di dalam negeri ini. Pemuda pada saat ini bagaikan buih di lautan, terombang-ambing mengikuti arus tanpa tahu arah dan tujuan dalam jumlah yang banyak.
Kehidupan yang mengutamakan dunia, bermewah-mewahan dan bebas telah menyeret para pemuda masuk ke dalam lubang yang rendah tanpa identitas, hilangnya kerangka berfikir serta dangkalnya pemikiran yang akan menyebabkan seorang pemuda langsung menerima informasi yang disampaikan tanpa ada pemilihan dan penilaian terlebih dahulu terhadap apa yang disampaikan.
Kontribusi anak muda dalam pembangunan nasional memang tidak harus tampak dari segi fisik, tetapi bisa dari segala hal. Mulai dari prestasi akademik hingga yang bersifat olahraga. Pemuda harus memberikan usaha terbaiknya sebagai bentuk bakti pada bangsa. Selain itu,pemuda harus mampu menciptakan pengaruh yang besar dalam pembaharuan dan kemajuan ekonomi.
Hal ini tentunya harus didukung oleh peran aktif serta keterbukaan dari pemerintah, jika memahami betapa besarnya peran pemuda tersebut sudah selayaknya pengembangan dan pemberdayaan kaum muda harus terus dilakukan melalui program-program yang tepat dan terarah, sehingga diharapkan dapat menghasilkan bibit yang unggul, guna kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Sehingga peran pemuda yang dirasa penting tersebut juga perlu mendapat apresiasi lebih dari pemerintah. Sudah waktunya pemerintah mulai memberikan perhatian khusus bagi tulang punggung bangsa di masa mendatang dengan memberikan beasiswa, pelatihan, penghargaan, dan hal lain yang mampu memotivasi perkembangan pemuda Indonesia. Itu semua akan berdampak positif bagi kemajuan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H