Sama sekali tidak bermaksud untuk menggurui, kalau saya nulis serba sedikit tentang Dream Theater. Saya justru sedang belajar dari sobat saya sesama Kompasioner, mas Trihito Eribowo dan mas Edu Krisnadefa, cara untuk menulis tentang musik. Postingan mereka sungguh luar biasa dan saya baru dalam taraf belajar.
Dream Theater adalah band supergrup asal Amerika (Serikat) pengusung aliran 'progressive metal rock' yang terbentuk tahun 1985 oleh 3 mahasiswa drop-out dari Berklee College of Music di Massachusetts, Mike Portnoy, John Myung dan John Petrucci.
Sedangkan "Metropolis 2000", lengkapnya "Metropolis 2000: Scene from New York" adalah album dalam format DVD yang direkam dari pertunjukan live di Roseland Ballroom, New York, Agustus 2000 (dirilis April 2001). Rekaman pertunjukan live ini memang salah satu dari rangkaian promo-tour album ke-enam grup ini, "Metropolis Pt. 2: Scenes from A Memory" yang dirilis sebelumnya, (Oktober 1999). Album ini disebut-sebut sebagai album karya puncak Dream Theater. Dalam album ini, formasi yang juga disebut sebagai formasi terbaik Dream Theater, selain 3 orang pendiri yang masih lengkap; Mike Portnoy (drums), John Petrucci (gitar) dan John Myung (bass), juga diperkuat oleh James LaBrie (vokal), Jordan Rudess (keyboard) serta Theresa Thomason (Vokalis tamu).
Apa anehnya sebuah promo-tour, biar bandnya dahsyat? Pertunjukan live ini memainkan lagu yang sesuai dengan urutan lagu di album aslinya, dengan tujuan mem-visualkan album tematik ini. Dengan bantuan aktor dan aktris Broadway mereka "mementaskan" cerita yang terkandung dalam album ini.
Album Tematik?
Pada dasarnya semua pengarang lagu selalu membuat konsep atau tema untuk setiap lagu yang diciptakannya. Tapi album tematik, sebuah album mengandung cerita yang utuh, apakah ada? Â Â Sebelum Dream Theater, beberapa supergrup sudah melakukannya.
sumber : Google
Genesis menggarap tema dalam album mereka yang satir dan penuh protes "Selling England By The Pound" (1973), serta cerita tentang sosok seorang pemuda imigran asal Puerto Rico, Rael yang mencari alter-egonya di keriuhan New York dalam album "The Lamb Lies Down on Broadway" (1974). Ketika Peter Gabriel masih bergabung (1969-1975), sang vokalis ini sering mem-visual-kan tema album di panggung live Genesis, bahkan berganti kostum ditengah lagu untuk memerankan 2 karakter yang berbeda
Pink Floyd juga sering melakukannya, bahkan sejak Syd Barret masih bergabung (sampai 1968). "The Piper at the Gates of Dawn" (1967), "Dark Side of the Moon" (1974), "Animals" (1976) dan album mereka yang paling populer "The Wall" (1979).
(Dream Theater sebagai bentuk penghargaan, pernah merekam ulang album masterpiece karya Pink Floyd "Dark Side of the Moon". Â Album yang berjudul "Another Side of the Moon" 2005 ini, menurut saya gagal, karena terlalu persis aslinya, sampai suara ketawa gila ala Roger Waters ditiru abis. Karakter khas Dream Theater hilang samasekali.)
Jadi Album Tematik ini memang bukan "barang" baru.