Mestinya tulisan ini harusnya saya posting hari Minggu malam atau Senin pagi kemarin. Apamau, foto yg saya ambil pake hape, hasilnya blur semua, bikin patah hati. Ah, ya sudahlah, daripada kenangannya dibuang, toh ya tulisan saya juga sama gak mutunya, dari dulu juga.... Critanya, hari Minggu siang 16 Oktober 2011 itu saya sedang menunggu kantuk sambil berkompasiana-ria. Eh, ada tetangga nelpon "Nonton konsernya God Bless yuk?". Siapa yang gak mau coba? Udah gratisan, antar jemput pula pulang pergi, wah...... Dan berangkatlah kami bertiga ke gedung Tenis Indoor Senayan. [caption id="attachment_259044" align="aligncenter" width="396" caption="(metrotv.com)"][/caption] Ternyata bukan hanya Konser God Bless saja, tapi judulnya "The Legend in Concert", penampilan sembilan band terkemuka di Indonesia jaman 70-80an. Acara yang disponsori sebuah stasiun televisi swasta ini mempertemukan band-band legenda Indonesia dalam satu panggung:  Koes Plus, God Bless, The Rollies, Favorite's, Panbers, Bimbo, PSP, Usman Bersaudara serta D'Lloyd . Hal yang belum pernah terjadi sejak mereka di puncak kejayaannya. Kami yang sampai di tempat acara sekitar jam 16.30 hanya sempat menyaksikan lagu terakhir Panbers. Meskipun dilantunkan dari kursi roda, suara Benny Panjaitan masih utuh dan kuat. Lengkingan biola Henri Lamiri amat kuat menghidupkan musik Panbers yang malam itu berdentum menggetarkan dada.. Penampil kedua adalah Favorite's Group yang hanya menyisakan personil asli Mus Mulyadi, Mamiek Slamet, serta bassist Harry Toos. Padahal ketika di puncak kejayaanya Mus dan Mamiek gak pernah tampil bersama (Mamiek menggantikan Mus yang mundur dari Favorite's).  Suara Mus masih utuh, juga cengkok keroncongnya yang amat khas itu. Hitsnya "Mawar Berduri" membuat saya sejenak teringat betapa pedihnya tertusuk duri "sekuntum mawar" di tahun 1972 dahoeloe kala. Trio Bimbo + Iin yang tampil berikutnya tidak meninggalkan kesan. Meskipun suara dan tampilan Bimbo masih prima, aransemen yang ditampilkan Widya Kristanti tidak menampilkan sesi gitar milik Sam, Acil dan Jaka. Pilihan lagunyapun: Abang Becak, Tante Sun, Adinda serta Antara Kabul dan Beirut gak terlalu cocok buat kuping saya yang jauh lebih suka lagu lembut Bimbo bikinan Taufik Ismail atau Iwan Abdurahman. Jeda yang cukup lama usai penampilan Bimbo, membuat teman saya keluar, tapi balik gak lama kemudian sambil berbisik: "G-Plug diluar....." Hurra, bergegas kami ke panggung outdoor, nonton, teriak dan berjingkrak lupa umur, ikut menyanyikan hits The Beatles yang dibawakan 90% persis aslinya. Setelah G-Plug, kami kembali ke panggung utama dan sempat menyaksikan penampilan Rollies, salah satu band favorit saya selain God Bless dan SAS. Meskipun mengusung foto besar personil Rollies yang telah tiada: Gito, Bonny dan Delly (dan melupakan Dedy Stanzah, sang pendiri), personil asli Rollies hanya tersisa Iskandar dan Benny Likumahuwa. Meskipun juga masih ada personil New Rollies; Uce F. Tekol, Didit Maruto dan Jimmy Manoppo, musiknya tidak lagi dapat saya kenali. Aransemen baru dan penampilan vokalisnya (meskipun amat mirip dengan Delly dan Gito) merusak semua imaji tentang kedahsyatan Rollies yang dulu. Bahkan "lagu kebangsaan" Rollies "Gone Are the Songs of Yesterday" yang amat lembut itupun berubah jadi gahar. Penampil berikutnya adalah Orkes Moral Pancaran Sinar Petromaks yang masih impresif . Meskipun kini mereka bukan lagi mahasiswa (tapi mahatua), tapi celetukannya tetap segar dan cengengesannya tetap orisinal. Mereka menampilkan lagu-lagu legendarisnya antara lain; Fatime, My Bonnie dan Siksa Kubur. Kami melewatkan penampilan Usman Bersaudara, dan kembali keluar menunggu Acid Speed Band menutup acara di panggung outdoor. Spesialis Rolling Stones ini memulai penampilannya dengan lagu "Satisfaction" dengan Rico sang vokalis yang menyanyi diantara penonton. Ketika ada mike disodorkan, tak ragu lagi, tak ingat umur, langsung saja nyamber "Ojo digetnooooo......". Tak jauh dari tempat kami berdiri, kami melihat mantan menteri Adhyaksa Dault turut berjingkrak sambil teriak "Brown Sugar, how come U taste so good haa..., yeah, yeah, yeah, huuuuuuuu........" Kembali ke dalam gedung ber-ac, kami kemudian disuguhi penampilan D'Loyds. Meskipun boleh dibilang tidak suka lagu-lagunya, tapi penampilan mereka malam itu cukup apik dan impresif. [caption id="attachment_259045" align="aligncenter" width="391" caption="penampilan God Bless (mediaindonesia.com)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H