Mohon tunggu...
JAYA ERIYANTO E SIBORO
JAYA ERIYANTO E SIBORO Mohon Tunggu... -

Menulis untuk belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menikmati Green Canyon di Sungai Ketahun Lebong

30 Agustus 2016   11:04 Diperbarui: 30 Agustus 2016   11:14 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta arung jeram saat masuk alur Nangai Silai di Sungai Ketahun. Spot ini dipuji peserta sebagai green canyon ala Lebong//foto dian

Peresmian jalur arung jeram (rafting) Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, Sabtu-Minggu (27-28 Agustus 2016) memacu semangat baru para penggiat olah raga petualangan di Kabupaten Lebong. Tak terkecuali pemda setempat. Pasalnya, sejumlah peserta yang dibincangi media dan panitia kegiatan, mengaku puas dengan jalur yang sudah mereka arungi. Ungkapan kepuasaan itu, antara lain, disampaikan oleh Kapolda Bengkulu Brigjend Pol M. Gufron, Dandim 0409 RL, Letkol Kav. Hendra S Nuryahya, Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud, Ketua KONI Provinsi Bengkulu Yuan Degama, dan tentu Bupati Lebong Rosjonsyah yang pada hari kedua (Minggu, 28 Agustus 2016) itu untuk kali pertama ikut langsung pengarungan.

Saking antusiasnya, Rosjonsyah mengajak Ketua DPRD Kabupaten Lebong Teguh Raharjo EP untuk bersama-sama komit memplot anggaran pengadaan perahu karet pada tahun yang akan datang. Tak tanggung-tanggung, Rosjonsyah menyatakan siap untuk memplot hingga 30 unit. "Asalkan tak ada insiden, kegiatan ini lancar, kita dukung. Tiga puluh perahu pun kita siap bantu," cetus Rosjonsyah.

Bahkan Dandim 0409 Rejang Lebong Letkol Kav. Hendra S Nuryahya berencana menggelar lomba dalam rangka HUT TNI ke-71 pada Oktober mendatang. Dandim mengaku sudah membahas rancana itu dengan Pemkab Lebong, FAJI Lebong dan FKPPI Provinsi Bengkulu dan pihak sponsor. Ia menegaskan, lomba itu sebagai salah satu wujud dukungan TNI dalam mendukung pembangunan di daerah.

Wisata dan olah raga arung jeram di Lebong memang baru tahun ini diangkat ke permukaan. Hasil bincang-bincang tak sengaja penulis dengan beberapa pihak menyatakan bahwa sejak era pemerintahan Bupati Dalhadi Umar (2005-2010), upaya mengangkat potensi arung jeram di Sungai Ketahun itu sudah pernah dirintis. Upaya itu tak berjalan mulus karena berbagai kendala, salah satunya komitmen pemerintah daerah.

Komitmen yang nyata dari pemerintah daerah memang baru terasa di masa kepemimpinan Bupati Rosjonsyah. Sebagai mantan atlet (pencak silat dan atletik), Rosjonsyah dengan mudah melihat masa depan dan manfaat arung jeram bagi daerahnya. Masa kecilnya yang biasa mengarungi sungai dengan batang pisang juga menjadi pemicu betapa menantang sekaligus menyenangkannya olah raga petualangan ini.

Lokasi pengarungan yang dilintasi peserta beberapa hari yang lalu dimulai dari Desa Talang Baru II, Kecamatan Topos dan berakhir di Desa Talang Ratu, Kecamatan Rimbo Pengadang. Untuk mencapai lokasi star, peserta diangkut pakai kendaraan roda empat selama sekitar 25 menit. Lama pengarungan mencapai 3 jam. Sepanjang rute yang dilalui, suguhan utama pengarungan ini adalah keindahan panorama alam. Ada dua spot yang berkesan: Nangai Silai atau yang kini disebut green canyon-nya Lebong dan lintasan gua. Lintasan gua ini sebenarnya lintasan dengan pemandangan dimana pohon-pohon di puncak dinding tebing saling bertemu sehingga menutup langit. 

Perahu peserta usai melalui lintasan gua/foto dian
Perahu peserta usai melalui lintasan gua/foto dian
Kedua spot tadi menjadi lokasi dimana pengarung menyempatkan diri foto bersama atau selfie-selfie. Bahkan karena jumlah peserta yang ramai, di antaranya malah menjadikan lokasi itu tempat saling siram sehingga suasana menjadi hingar dan gaduh. Kegirangan yang tiada tara melawan rasa dingin dan mungkin lapar yang menyertai mereka. "Di jalur ini saya merasakan sensasi. Ada saat tenang. Tapi tak lama karena sudah ketemu jeram lagi. Ini silih berganti," tutur Komisioner KPU Kabupaten Lebong Hendrivan Aptawan.

Panitia memang sengaja hanya membuka area wisata sebagai lokasi pengarungan. Selain karena perdana, pilihan itu juga mempertimbangkan resiko yang mungkin dihadapi jika pengarungan sampai ke area sport yang berada di hilir sungai. Karena safety, jalur wisata juga boleh dijajal peserta yang tak bisa berenang. Makanya rekan sekantor dan istri saya yang tak bisa berenang saya yakinkan ikut serta. Dan mereka mengaku puas.

Area sport arung jeram Sungai Ketahun Kab. Lebong//foto dian
Area sport arung jeram Sungai Ketahun Kab. Lebong//foto dian
Ketua Federasi Arung Jeram (FAJI) Kabupaten Lebong Ir. Eddy Ramlan mengatakan, usai peresmian jalur, FAJI akan menggalakkan kegiatan dalam upaya menjaring atlet arung jeram. Area sport yang berada di Desa Turan Lalang sampai Desa Pungguk Pedaro akan menjadi pusat kegiatan. Ketua KONI Provinsi Bengkulu Yuan Degama juga menyampaikan arung jeram sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan di PON. Pada PON ke-19 di Jawa Barat nanti, arung jeram akan dilombakan untuk kali pertama. 

Dengan semua potensi dan rencana itu, tentu menjadi tugas penggiat arung jeram di Lebong bersama stakeholders untuk mengoptimalkan kinerja. Wisatawan sudah mulai melirik, mengatur waktu agar bisa datang dan mencoba arung jeram Lebong. Waktunya sigap. Siap-siap! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun