Mohon tunggu...
JAYA ERIYANTO E SIBORO
JAYA ERIYANTO E SIBORO Mohon Tunggu... -

Menulis untuk belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

BINUKA, Menjaga Pancasila dengan Toleransi dan Demokrasi

14 September 2016   21:25 Diperbarui: 14 September 2016   21:28 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman kedewasaan di atas saya kira menjadi pelajaran berharga bagi kami kini. Pengetahuan, pemahaman dan kesadaran yang sudah tuntas di masa mahasiswa itu jadi bekal bagi saya untuk terus membangun relasi yang toleran dengan siapa saja dan dimana pun saya berada. Sejak menamatkan bangku kuliah, memegang pena jurnalis, dan menjadi warga Kompasiana, tema-tema kebangsaaan, agama, dan toleransi masih menjadi perhatian dan pergulatan pemikiran saya. Melalui lembaga Komisi Pemilihan Umum, saya belajar mengawal dan menjaga demokrasi.

Bagi saya, merawat kerukunan beragama di era media social ini bukan perkara instan. Saya kira tahapan atau prosesnya juga harus dimulai dari hal-hal sederhana, dimulai dari lingkungan pergaulan kita yang nyata. Jaman bakal terus berubah, namun pilar-pilar kebhinekaan harus terus dirawat dan dijaga bersama.

Di tahun 2000-2004-an saya mengira isu SARA tak bakal menarik lagi menjadi kajian serius lembaga-lembaga semacam BINUKA. Saya keliru rupanya. Sampai kapan pun, selama warga bangsa ini masih mau satu NKRI, sikap toleransi dan menjaga Pancasila itu tak boleh surut apalagi mati. Teman-teman pendiri BINUKA, semoga membaca catatan kerinduan ini, mari penuhi tuntutan adik-adik kita untuk melanjutkan BINUKA. Semoga..

Lebong,14 September 2016

(facebook: Marx Freire, twetter: @ErhardusE)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun