Mohon tunggu...
Jaya Mirsa
Jaya Mirsa Mohon Tunggu... -

Laki-laki,35 tahun,PNS,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Murka Sang Ibu

4 November 2010   03:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:51 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebait lagu sendu mengalun dengan merdu melewati dinding rumah tetanggaku..terbawa angin..menembus telingaku..menyentuh hatiku.."ku lihat ibu pertiwi..tengah bersusah hati..air matanya berlinang..bak intan yang tergenang....ahh..lagu yang sering kami nyanyikan dahulu sewaktu masih kanak-kanak..saat kami hanya bisa bernyanyi tanpa kenal akan makna dan arti..menyanyikannya sambil bertepuk tangan..terkadang dengan iringan goyangan anggota badan dan senyum kebanggaan.. Kini saat lagu itu terdengar kembali..ada yg bergetar di dalam dada ini..dada anak-anak sang pertiwi..dada putra-putri anak negeri.. Dalam benak berjuta anak bangsa tersimpan satu pertanyaan yang sama.."MENGAPA"..???? mengapa diACEH dia menangis dan murka, di SUMUT,PAPUA,JAKARTA dan kini di MENTAWAI dia menumpahkan air mata..??? DiPADANG dan YOGYA dia meradang dan menggoncang, dan sekarang di puncak MERAPI..sang ibu murka dengan api kemarahannya yang seakan tak hendak berhenti...??? MENGAPA..??? Banyak para pakar yg berbicara dan mengeluarkan statementnya dgn perhitungan matematis yg terkadang tak ku mengerti..Banyak ahli yang berargument bahwa ini adalah satu fenomena alam..inilah...itulah..akupun tak bisa menangkap ada makna apa dibalik argument para ahli itu...yang kutahu hanyalah IBU PERTIWI tengah MURKA..seorang ibu yang penuh kasih sayang dengan pemberiannya yang berlimpah ruah tengah marah..MENGAPA..???? Seorang ibu hanya akan marah dengan anak-anaknya bila sang anak BANDEL..sang anak NAKAL..itupun marahnya hanyalah sebentar dan tanpa tangisan..bila sang anak menangis dan ketakutan..dia akan kembali merengkuhnya kedalam pelukan..membelainya dengan penuh kasih..dan menasehatinya dengan lembut..!! Tapi saat ini..sang ibu benar2 murka..!!! Marah dengan kemarahannya yang sangat mengerikan..sang ibu menangis..menangis dengan histeris..menumpahkan air matanya di Mentawai dan menunjukkan murkanya di puncak merapi..kemarahan yg tanpa belas kasihan lagi..aq hanya berpikir...apa kita putra-putri ini telah DURHAKA padanya..???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun