Mohon tunggu...
jaya jailani
jaya jailani Mohon Tunggu... -

Pencari Kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebuah Cerita untuk Sebuah Semangat

11 Juni 2013   19:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:11 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Rasulullah SAW, menghadapi perang kandak, disulitkan oleh berbagai macam medan peperangan yang semakin membuat situasi kian tak terduga.  Disaat itu segeralah Rasullulah mengadakan rapat mendesak dengan para sahabat yang ikut dalam peperangan tersebut. Hasil dari rapat yang terbilang mendesak itu ialah sebuah strategi baru dalam dunia peperangan masa itu. Dibuatlah parit-parit yang besar dan dalam yang bertujuan untuk mematikan langkah-langkah musuh. Parit-parit yang dibuat oleh rasul dan sahabat itu mempunyai misi yang besar untuk kemenangan Dakwah dalam peperangan itu.

Jumlah kaum muslimin yang terbilang sedikit dibandingkan jumlah pasukan musuh yang berkoalisi dari berbagai agama(yahudi, Quraisy dan Nasrani)bekerjasama untuk memerangi kaum muslimin.Dengan kekuatan yang seadanya di tambah semangat yang menggelora, kaum muslimin tak gentar, meskipun menghadapi pasukan musuh yang berlipat ganda banyaknya.

Kemudian Strategi yang baru dikenal dalam dunia perperangan itu semakin membawa kaum muslimin kedalam semangat yang baru dan semakin menggelora...

Al hasil kemenanganlah yang menjawab semuanya. dengan strategi sederhana, yang kemudian membawa kaum muslimin meraih kemenangan. Itulah Strategi cedas yang di gagas oleh Muhammad SAW.

Dalam konteks kekinian, terjadi banyak hal yang bahkan tidak kita duga-duga. Mulailah menyikapi masalah dengan fikiran yang cerdas, belajar dari sikap Rasullullah SAW dalam menghadapi hal yang sulit dan mendesak. jangan pernah menjadikan masalah adalah sebuah masalah, tapi jadikanlah masalah adalah sebuah tantangan:)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun