Mohon tunggu...
Jawanri Citra Situmorang
Jawanri Citra Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Mencintai Hikmat-Nya

ingin terus belajar, selama Tuhan masih berkehendak....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembagian Sikat Gigi Gratis untuk Anak SD di Baktiraja

10 Desember 2014   17:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:37 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_340498" align="aligncenter" width="491" caption="Penulis sebagai koordinator memberikan arahan sebelum pelaksanaan pelatihan dokter kecil di SD 010 desa Seresam"][/caption]

Sustainable of life merupakan rancangan kehidupan masa depan yang tidak lagi merusak dan menciderai lingkungan. Kehidupan ditata dengan konsep pro lingkungan dan biotasi sebagaiman mestinya sehingga kehidupan menjadi lebih berkualitas sesuai dengan rancangan masa depan.  Lingkungan hidup yang sehat dan  layak untuk ditinggali  akan menjadi  tercipta untuk masa depan yang lebih baik, apabila kita menjaganya dan memperbaikinya mulai dari sekarang. Jika berkaca dari kondisi lingkungan yang kita nikmati saat ini sangat banyak yang memprihatinkan dan mengecewakan. Lingkungan hidup yang seharusnya kita sebagai manusia terhindar dari berbagai polusi sekarang harus bertarung untuk melawan polusi tersebut sebab jika tidak kehidupan akan menjadi tak berkualitas dan kerusakan alam akan terjadi diman-mana. Sebagai salah satu tulang punggung bangsa dan negara sudah saatnya setiap pemuda harus turut aktif dalam mengkampanyekan dan melakukan tata cara kehidupan yang sehat dan pro lingkungan terutama dalam rumah tangga keluarga, lingkungan sekolah, komunitas pribadi dan berbagai komunitas lainnya.  Sebagai pemuda, Marilah mewujudkan cinta kita kepada bangsa ini jangan hanya berdiam diri dan hanya mampu berkata aku cinta Indonesia akan tetapi tidak mampu memmbuat suatu tindakan kecil yang bisa memberikan manfaat yang lebih baik untuk masyarakat dan bangsa ini supaya  semakin maju dan semakin berkualitas.

Teringat ketika mengikuti Kuliah kerja nyata di sebuah desa kecil di Indragiri Hulu, Provinsi Riau yaitu  desa Seresam kecamatan Seberida pada tahun 2013 yang lalu. Saat itu kelompok kami melaksanakan pelatihan dokter kecil kepada siswa Sekolah Dasar yang ada di desa tersebut. Dokter kecil yang kami maksud di kala itu adalah bagaimana setiap anak/siswa tersebut dapat menjaga kebersihan dirinya sendiri dan juga lingkungannya. Oleh karena itu, materi yang kami persiapakan sederhana saja yaitu cara mencuci tangan yang benar, cara menggosok gigi yang benar, cara merawat luka dan mendorong mereka agar membuang sampah pada tempatnya. Siswa-siswi tersebut sangat antusias, oleh sebab itu, di akhir pelaksanaan pelatihan kami memilih sepuluh siswa terbaik untuk menjadi dokter kecil. Kemudian  membuat komitmen supaya setiap siswa SD berjanji untuk tidak membuang sampah sembarangan baik di lingkungan sekolah dan lingkungan desa tersebut.  Dengan dukungan pihak sekolah, terutama kepala sekolahnya ternyata selama 2 bulan kami di desa tersebut, siswa tersebut  mampu berkomitmen melakukan apa yang dijanjikanya kepada kami. Kegiatan itu juga sangat terdukung karena kami melibatkan seorang mahasiswa kedokteran dan juga kepala desanya yang bersedia memfasilitasi.

Sejak saat itulah saya berpikir bahwa pendidikan tentang lingkungan dan sanitasi itu sebaiknya sudah digalakkan di lingkungan sekolah dasar. Melibatkan setiap siswa tersebut untuk menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan menjadi tanggang jawab bersama. Walau tindakanya merupakan skala yang kecil, namun hal ini akan menjadi berpengaruh bagi lingkungan dan akan menjadi kebiasaan baik dimasa depan siswa.

[caption id="attachment_340501" align="aligncenter" width="491" caption="Siswa SD 010 Seresam melakukan cara Gosok gigi yang benar dipandu salah satu mahasiswa KUKERTA."]

1418180543807619282
1418180543807619282
[/caption]

Berkaca dari suksesnya Kuliah kerja nyata yang penulis ikuti tersebut, saat ini sebagai salah satu pengerak persatuan mahasiswa dan pemuda yang berasal dari Baktiraja (GAMBSER) yang ada di kota Pekanbaru, penulis tertarik untuk melakukan aksi social lingkungan di desa kelahiran Bakara (Baktiraja). Baktiraja adalah sebuah kecamatan yang persis berada di wilayah pinggiran danau toba yang masuk dalam wilayah pemerintahan kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Daerah ini memiki jumlah penduduk yang bekisar antara 1000-1500 kepala keluarga yang 95 persen penduduknya adalah bermata pencaharian sebagai Petani.

Baktiraja memiliki alam yang sangat  indah dan menarik dan berpotensi sebagai salah satu tujuan wisata  di humbang hasundutan. Selain itu baktiraja juga berpotensi sebagai tujuan wisata sejarah karena dulu BAKARA (sekarang Baktiraja) merupakan pusat kerajaan  Raja Sisingamangaraja yang dikenal sebagai raja batak dari Tapanuli. Kesadaran  dan pemahaman yang lemah akan pariwisata membuat daerah ini tidak maksimal sebagai tujuan wisata. Oleh karena itu, tidak heran disana masih banyak sampah berserakan dimana-mana dan perbukitan yang hijau banyak yang dibakari oleh penduduk setempat. Sebagai salah satu pemuda yang lahir dari sana, penulis sendiri merasa termotivasi  untuk memberikan edukasi terkait pengelolaan lingkungan yang baik dan cara hidup sehat. Ketika  berdiskusi dengan beberapa teman mahasiswa yang berasal dari Baktiraja yang ada di kota Pekanbaru. sebagian besar kuliah di Universitas Riau dan kampus swasta lainnya berencana melaksanakan aksi social berupa pelatihan dokter kecil dan seminar tentang  lingkungan yaitu cara mencuci tangan yang benar, cara merawat luka yang baik dan benar, cara menggosok gigi yang benar dalam hal ini termasuk rencana  pembagian sikat gigi gratis bagi setiap siswa SD yang ada disana. Sebab,   masih banyak anak yang belum gosok gigi dan tidak mendapatkan edukasi yang tepat dari orang tua mereka mengenai cara menggosok gigi. harapannya dengan pembagian sikat gigi tersebut setiap anak dapat mengaplikasikan materi yang disampaikan dan menjadikannya menjadi kebiasaan dan rutinitas kehidupan yang sehat . Selain itu, kami  juga ingin melakukan edukasi mengenai pembuangan  dan pengelolaan sampah yang tepat. Termasuk juga rencana memberikan keranjang sampah ke SD tersebut serta membuat komitmen atau janji agar setiap anak harus membuang sampah pada tempatnya baik dilingkungan sekolahnya maupun dilingkungan rumahnya. Hal ini akan  mendorong setiap anak untuk  menjadi pelopor kebersihan di lingkungannya mereka masing-masing. Sehingga  akan membantu mewujudkan Wilayah Baktiraja secara lambat-laun sadar akan lingkungan yang bersih, sehat  dan nyaman untuk dikunjungi oleh wisatawan baik local maupun manca Negara.

[caption id="attachment_340637" align="aligncenter" width="700" caption="Lembah bakara/ kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, SUMUT"]

14182481311651838671
14182481311651838671
[/caption]

Berkaitan dengan hal tersebut, rencana aksi social ini sangat tepat dilaksanakan pada liburan Akhir semester yang jatuh pada awal tahun depan, sembari juga pulang kampong ke rumah orang tua masing-masing.  Waktu idealnya adalah antara tanggal 23-27 januari 2015 dimana siswa disana telah memasuki awal semester pelajaran. Kegiatan dilaksanakan dilingkungan sekolah dengan cara mendatangi setiap sekolah dan menawarkan program aksi social ini kepada kepala sekolahnya.

Sepakat dengan dengan informasi “bright future” (Unilever Project sunlight) untuk Indonesia sehat yang penulis dapatkan dari kompasiana. Pemahaman penulis menjadi semakin bertambah dan semakin terdorong untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Namun, yang menjadi kendala saat ini adalah mengenai pengadaan sikat gigi dan keranjang sampah yang akan dibagikan kepada siswa dan sekolah yang akan dikunjungi, maka dari itu rencana penggunaan dana stimulan tersebut akan dialokasikan untuk pengadaan sikat gigi  dan pembelian handsoap serta pengadaan keranjang sampah untuk setiap sekolah. Di kecamatan baktiraja terdapat  10 SD tersebar di 7 Desa dan jumlah siswa seluruhnya berkisar 500 orang (Data Referensi Pendidikan http://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?kode=071908&level=3).  Harapannya dengan program ini anak-anak yang lahir dan sekolah di Wilayah Baktiraja semakin sadar akan hidup sehat dan cinta lingkungan untuk mewujudkan Generasi sehat dengan masa depan yang cerah. Sehingga, mereka akan mampu menjaga dan melestarikan lingkungannya hingga menjadi tujuan wisata yang ramah dan sehat untuk semua orang. Oleh sebab itu, sebagai mahasiswa  “Jangan katakan kamu cinta negeri ini, tapi  tunjukanlah aksimu  bahwa kamu cinta akan negeri ini”.

[caption id="attachment_340636" align="aligncenter" width="400" caption="ilustrasi Anak indonesia Sehat (www.google.com)"]

141824761268671924
141824761268671924
[/caption]

#untuk review tentang daerah Baktiraja dapat melihat video ini

www.youtube.com/watch?v=nJZF1sgkUNM

www.youtube.com/watch?v=z61xMeZVmWw

#tulisan tentang Bakara/Baktiraja :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun