Mohon tunggu...
Jawanri Citra Situmorang
Jawanri Citra Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Mencintai Hikmat-Nya

ingin terus belajar, selama Tuhan masih berkehendak....

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bapak Ibu Guru Juga Terdampak Corona!

30 April 2020   16:05 Diperbarui: 30 April 2020   16:03 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan: Foto kebun mini di belakang rumah ada ubi, sayur, kacang ijo dan labu (dok.Pribadi)

3. Selama Work From Home (WFH) perlu cerdas menggunakan paket internet. Selama pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran online, pengeluaran untuk paket internet cukup besar juga, bisa tiga kali lipat dari biasanya.

4. Perbanyak skill dan pengetahuan serta wawasan yang baru. Tantangan WFH membuat orang terdorong untuk banyak bermedsos ria dan menonton acara-acara hiburan lainnya. Kesempatan di rumah sebaiknya dimanfaatkan untuk mencoba hal-hal baru yang mendukung kreatifitas pembelajaran secara online. Seperti membuat video pembelajaran dan perangkat pembelajaran online yang interaktif dan mudah dijangkau anak murid. Selain itu siapkan waktu untuk mengikuti pelatihan online yang murah dan terjangkau atau sering disingkat dengan webinar atau seminar online.

5. Aktivitas sendiri yang cerdas dan bermanfaat

  • Bertanam-tanaman.  Kita harus bersyukur lahir dan hidup di negeri Indonesia tercinta ini, "negeri kolam susu". Tanahnya subur dan banyak air karena curah hujan tinggi.
  • Sejak awal bulan Januari kemarin penulis sangat tertarik bertanam-tanaman hanya karena satu tanaman labu yang tidak sengaja ditanam bisa berbuah dan besar-besar tanpa dipupuk dan diurusin. Saat banyak bekerja dari rumah, setiap sore adalah waktu yang tepat untuk bertanam-tanaman, sekaligus memanjakan mata yang lelah melihat HP dan Laptop.
  • Bertanam-tanaman saat ini adalah hobbi yang menarik. Untuk saat ini penulis sangat tidak sarankan menanam bunga-bungaan, sebaiknya tanamlah tanaman yang bisa cepat diolah untuk dimakan dan cepat tumbuh. Contohnya sayur-sayuran, kacang-kacangan, jagung dan umbi-umbian serta singkong.Bertanam-tanaman tidak harus di lahan yang luas, bisa dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Medianya dengan menggunakan pot, seperti plastik beras bekas atau tempat belanjaan lainnya, botol minuman yang terbuat dari plastik dan lain-lain. Kegiatan seperti ini juga sangat bermanfaat mengurangi kejenuhan di rumah. Selain itu bisa juga mengurangi pengeluaran karena sayur bisa dipetik sendiri.

Keterangan: Foto kebun mini di belakang rumah ada ubi, sayur, kacang ijo dan labu (dok.Pribadi)
Keterangan: Foto kebun mini di belakang rumah ada ubi, sayur, kacang ijo dan labu (dok.Pribadi)
                                                   
  • Bertukang. Bertukang ini memang membutuhkan skill khusus. Namun hal ini sangat baik untuk mengurangi pembelian perabotan rumah yang lebih mahal dan bisa juga melengkapi perabotan-perabotan rumah yang masih kurang lengkap. Seperti membuat meja belajar, meja-meja santai, rak piring, dan lain sebagainya.
  • Menulis. Menulis adalah hal yang menyenangkan bagi sebagian orang. Jika ada minat dan telenta menulis, mulailah menulis. Menulis blog, cerpen, puisi, opini, novel, dan bisa jadi buku. Hal ini juga bisa menjadi sumber pemasukan dengan mengikuti lomba menulis. Apalagi opini bisa dimuat di majalah atau koran dan akan mendapatkan sagu pagu yang dapat menambah isi saldo ATM.
  • Kreator video. Aktivitas seperti ini juga sudah menjadi pekerjaan bagi banyak orang. Guru karena selama WFH ini didorong buat video pembelajaran sekalian saja videonya dimasukkan ke youtube. Jika sudah banyak subscriber, hal itu akan dihargai dan dibayarin youtube sendiri. Khusus hal ini harus dipelajari lebih dalam lagi. Hal ini juga menjadi sumber pendapatan/pemasukan.
  • Masak-memasak. Bagi yang memiliki talenta selain mengajar  yaitu tata boga atau masak-memasak boleh juga mencoba resep-resep baru dalam membuat kue atau masakan lainnya yang bisa dijual lewat online. Jikapun tidak dijual setidaknya bisa di makan sendiri tanpa harus membeli dari luar secara online.

Pada hakikatnya sebagai manusia kita diciptakan Tuhan sudah cerdas. Kita juga dituntut untuk terus bekerja dan berkarya. Jikapun situasi saat ini sedang sulit, sebagai seorang pendidik kita harus siap menghadapinya. Jangan sampai stress yang biasanya dipicu dari faktor ekonomi. Pertahanan terbaik suatu bangsa menghadapi krisis adalah setiap orang atau keluarga mampu bertahan memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa membebani orang lain. Mampu menjaga kestabilan keuangan pribadi atau keluarga sendiri dalam masa krisis adalah perilaku cerdas. Keluarga bapak ibu guru harus mampu mandiri dengan mengelola sumber daya-sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya. Badai ini pasti berlalu pada waktunya. Kiranya bapak ibu guru di seluruh Indonesia tetap semangat mendidik generasi penerus bangsa.

Pekanbaru, 30 April 2020

Jawanri Citra P Situmorang

Sumber tulisan:

https://www.kompas.com/covid-19

https://www.cnnindonesia.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun