Mohon tunggu...
Penulis Senja
Penulis Senja Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer

Selamat Datang di Konten Blog saya, semoga dapat menghibur dan menginspirasi kalian semua. Silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar untuk request cerpen, puisi, artikel atau yang lainnya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mpox: Tantangan Baru dalam Kesehatan Global

2 September 2024   19:32 Diperbarui: 2 September 2024   19:37 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai monkeypox, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Orthopoxvirus. Penyakit ini pertama kali ditemukan pada monyet di Denmark pada tahun 1958, dan kasus pertama pada manusia terdeteksi di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970. Mpox adalah zoonosis, yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit hewan yang terinfeksi.

Gejala Mpox mirip dengan cacar, termasuk demam, ruam, dan lesi kulit, namun umumnya lebih ringan. Penyakit ini dapat menyebar antar manusia melalui kontak erat dengan cairan tubuh, lesi kulit, atau barang-barang yang terkontaminasi. Masa inkubasi Mpox berkisar antara 5 hingga 21 hari, dan penyakit ini biasanya berlangsung selama 2 hingga 4 minggu.

Dalam beberapa tahun terakhir, kasus Mpox telah dilaporkan di luar Afrika, termasuk di Asia Tenggara dan Australia. Penyebaran ini memicu kekhawatiran bahwa Mpox bisa menjadi ancaman kesehatan global yang lebih besar. Pemerintah di berbagai negara telah meningkatkan pengawasan dan kesiapan untuk menghadapi wabah ini, termasuk melalui kampanye penyuluhan dan pemberian vaksin kepada kelompok berisiko tinggi.

Meskipun sebagian besar kasus Mpox bersifat ringan dan dapat sembuh sendiri, beberapa kasus dapat berkembang menjadi parah, menyebabkan komplikasi seperti infeksi sekunder, bronkopneumonia, dan ensefalitis. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi terinfeksi dan menjaga kebersihan diri.

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun