Sragen, 10 Agustus 2024 -- Ketegangan di Jalur Gaza kembali memanas setelah serangan mendadak yang dilancarkan oleh pejuang Hamas berhasil menewaskan selusin tentara Israel Defense Forces (IDF). Peristiwa tragis ini terjadi pada dini hari saat sebuah tank Israel disergap dan dibom oleh seorang pejuang Hamas dari jarak sangat dekat.
Menurut laporan dari media lokal, insiden ini terjadi ketika konvoi militer Israel sedang melakukan patroli rutin di perbatasan Gaza. Tanpa diduga, seorang pejuang Hamas yang dilaporkan beroperasi secara mandiri berhasil mendekati salah satu tank dalam konvoi tersebut. Dengan strategi yang cerdik dan keberanian yang luar biasa, pejuang itu berhasil melemparkan bom ke dalam tank dari jarak nol, mengakibatkan ledakan besar yang langsung membakar kendaraan tersebut beserta seluruh awaknya.
"Serangan ini adalah bukti bahwa pejuang Hamas masih memiliki kemampuan untuk menembus pertahanan Israel, bahkan di bawah pengawasan ketat," ujar seorang sumber yang tidak disebutkan namanya dari dalam Gaza. "Pejuang itu mempertaruhkan nyawanya untuk mencapai target, dan hasilnya adalah salah satu pukulan terberat bagi militer Israel dalam beberapa bulan terakhir."
Militer Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden ini, namun sumber dari IDF yang tidak mau disebutkan namanya mengonfirmasi bahwa ada "kehilangan signifikan" dalam insiden tersebut. Tank yang diserang berada dalam kondisi patroli dan diduga lengah terhadap ancaman yang mendekat.
Peristiwa ini segera memicu reaksi keras di Israel, dengan banyak pihak yang mengecam apa yang mereka sebut sebagai kelalaian yang tidak bisa diterima. "Ini adalah kegagalan intelijen dan keamanan yang serius. Bagaimana seorang pejuang bisa mendekat ke tank IDF tanpa terdeteksi? Ini adalah pertanyaan yang harus segera dijawab oleh otoritas militer," kata seorang analis pertahanan Israel.
Di sisi lain, serangan ini dianggap sebagai kemenangan moral bagi Hamas dan para pendukungnya, yang terus-menerus berjuang melawan pendudukan Israel. Hamas dalam pernyataan resminya menyebut aksi tersebut sebagai "respons yang sah atas agresi Israel di Gaza."
Ketegangan antara Israel dan Hamas telah berlangsung selama bertahun-tahun, dengan kedua belah pihak sering terlibat dalam aksi saling serang. Namun, insiden ini menambah ketegangan di kawasan tersebut, dan kemungkinan besar akan memicu aksi balasan dari Israel, yang dikenal tidak akan tinggal diam jika militernya diserang.
Para pengamat internasional memperingatkan bahwa situasi ini dapat dengan cepat berkembang menjadi konflik berskala lebih besar jika tidak ada upaya de-eskalasi. Komunitas internasional diharapkan dapat memainkan peran penting dalam meredakan ketegangan dan mendorong kembali ke meja perundingan untuk menghindari lebih banyak korban jiwa di kedua belah pihak.
penulis: Ahyar
Sumber: Media lokal Gaza, sumber militer Israel, pernyataan resmi Hamas, serta analisis keamanan regional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H