Mohon tunggu...
Penulis Senja
Penulis Senja Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer

Selamat Datang di Konten Blog saya, semoga dapat menghibur dan menginspirasi kalian semua. Silahkan tinggalkan jejak di kolom komentar untuk request cerpen, puisi, artikel atau yang lainnya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Buku yang Tak Pernah Terbuka

29 Mei 2024   18:41 Diperbarui: 29 Mei 2024   18:43 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa terpencil yang dikelilingi oleh hutan lebat, ada sebuah perpustakaan tua yang hampir terlupakan oleh waktu. Bangunan kayu yang megah itu berdiri dengan angkuhnya, seakan menyimpan ribuan rahasia di balik dindingnya yang berdebu. Penduduk desa jarang mengunjunginya, kecuali seorang gadis muda bernama Lila yang memiliki rasa ingin tahu yang tak terpuaskan.

Lila adalah seorang pecinta buku sejati. Setiap minggu, ia akan menyusuri jalan setapak menuju perpustakaan, mencari buku-buku yang belum pernah ia baca. Pada suatu sore yang dingin, saat Lila sedang memeriksa rak-rak buku, matanya tertumbuk pada sebuah buku tebal berwarna hitam dengan judul yang aneh, "Buku yang Tak Pernah Terbuka". Buku itu terletak di pojok rak paling bawah, seakan-akan disembunyikan dari pandangan.

Dengan rasa penasaran yang membara, Lila mengambil buku tersebut. Anehnya, buku itu terasa berat dan dingin di tangannya. Saat ia mencoba membukanya, buku itu tetap tertutup rapat. Semua usahanya sia-sia. Tak ada kunci atau mekanisme yang tampak, namun buku itu tetap tidak bisa dibuka.

Merasa tertantang, Lila membawa buku itu pulang. Malam itu, ia mencoba segala cara untuk membuka buku tersebut, tetapi tetap gagal. Pikirannya dipenuhi oleh misteri buku itu, membuatnya sulit tidur. Akhirnya, kelelahan mengambil alih, dan ia tertidur dengan buku hitam di sampingnya.

Di tengah malam, Lila terbangun oleh suara berbisik yang halus, seperti angin yang berhembus di antara pepohonan. Suara itu berasal dari buku hitam di sampingnya. Dengan hati-hati, ia meraih buku itu dan mendengar bisikan yang semakin jelas, "Temukan kunci di dalam hatimu."

Keesokan paginya, Lila memutuskan untuk mencari petunjuk lebih lanjut di perpustakaan. Ia mendekati penjaga perpustakaan, seorang pria tua bernama Pak Herman, yang tampaknya tahu banyak tentang sejarah desa itu.

"Pak Herman, apakah Anda tahu sesuatu tentang buku ini?" tanya Lila, menunjukkan buku hitam tersebut.

Mata Pak Herman membulat saat melihat buku itu. "Itu... itu buku yang legendaris. Dikatakan bahwa buku itu hanya bisa dibuka oleh orang yang memiliki hati murni dan keberanian luar biasa. Banyak yang telah mencoba, tetapi tidak ada yang berhasil," jelasnya.

Lila merasa tekadnya semakin kuat. Ia tahu bahwa ia harus menemukan cara untuk membuka buku itu. Malam berikutnya, ia duduk di kamarnya, merenungkan kata-kata Pak Herman dan bisikan misterius dari buku tersebut. Ia menutup matanya dan membiarkan hatinya terbuka, memikirkan semua hal baik yang pernah ia lakukan dan semua impian yang ia miliki.

Tiba-tiba, buku di tangannya bergetar. Perlahan-lahan, kunci tak terlihat mulai terbuka. Dengan penuh rasa takjub, Lila menyaksikan buku itu terbuka dengan sendirinya, halaman demi halaman terungkap di depannya. Buku itu tidak hanya berisi cerita, tetapi juga peta dan petunjuk menuju harta karun yang telah lama hilang.

Selama beberapa minggu berikutnya, Lila mengikuti petunjuk dari buku tersebut. Ia menjelajahi hutan, menemukan tanda-tanda tersembunyi, dan mengungkap rahasia yang tersembunyi selama berabad-abad. Setiap langkah membawa Lila lebih dekat pada penemuan besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun