Air mata ini, jernih bagai kristal, Â
Merembes pelan di sudut mataku, Â
Titisan hujan dari langit hati yang kelam, Â
Setiap tetes, saksi bisu cerita yang tak terkatakan.
Mengalirnya air mata ini, tak hanya dari kesedihan, Â
Namun juga dari kelembutan cinta yang mendalam, Â
Cinta yang terkadang begitu kuat, hingga terasa menyakitkan, Â
Cinta yang membuat hati ini terasa penuh, namun sekaligus rapuh.
Dalam setiap tetes air mata ini, terkandung harapan, Â
Harapan akan hadirnya pelangi setelah badai berlalu, Â