Antara detik dan tahun, cinta kita menari, Â
Nada-nada waktu memainkan simfoni, Â
Kau di sana, menjelang senja, Â
Aku di sini, di fajar yang baru mengintip.
Kisah kita seperti dua musim bertemu, Â
Kamu, dengan daun-daun gugur penuh pengalaman, Â
Aku, tunas baru di musim semi, penuh harapan, Â
Beda usia, namun harmoni, dalam cinta yang mendalam.
Kamu berbicara tentang masa yang telah lewat, Â
Mengenang kenangan yang bagi ku belum tercipta, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!